Mekkah, CNN Indonesia -- Tragedi kembali menimpa tanah suci selang dua minggu setelah
crane menghantam Masjidil Haram, menewaskan 107 orang. Kamis waktu Mekkah, 717 orang tewas dalam kekacauan di Mina, saat jutaan orang akan melempar jumroh.
Salah seorang korban selamat mengatakan korban tewas kebanyakan karena terinjak atau kehabisan nafas di tengah kepanikan yang luar biasa. Saksi mata menggambarkan, jemaah sampai harus saling panjat demi mendapatkan oksigen.
"Saya melihat seseorang menabrak orang lainnya di kursi roda dan beberapa orang lainnya menabrak mereka. Para jemaah saling panjat untuk bisa bernapas," kata salah satu jemaah yang selamat, Abdullah Lotfy, 44, asal Mesir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti gelombang, kau maju dan tiba-tiba kau mundur," lanjut Lotfy dalam wawancara dengan Associated Press yang dikutip The Guardian.
Korban selamat lainnya mengaku berupaya keras untuk kembali ke tendanya di antara lautan manusia saat insiden itu terjadi.
"Saya melihat para jemaah berjatuhan dan terinjak. Saya mendengar wanita dan orang tua teriak, meminta tolong," kata Dr Abdurrahman, pesintas dalam insiden itu.
"Saya berusaha sangat keras untuk keluar, saya kehilangan seluruh pakaian saya karena robek, tapi saya tidak peduli dan berhasil keluar," lanjut Abdurrahman lagi.
Pintu masuk ke kemah jemaah dijaga ketat aparat. "Saya ditahan aparat keamanan yang mencegah jemaah untuk masuk, hal ini memperparah kondisi," Abdurrahman menceritakan.
Abdurrahman akhirnya berhasil masuk ke wilayah kemah setelah aparat lengah dan menolak kembali ke jalur para jemaah. Dia mengatakan, aparat terlambat datang untuk mengamankan situasi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayjen Mansour Al-Turki, dalam konferensi pers kemarin mengatakan insiden terjadi akibat terhalangnya gerak jalan jamaah yang menuju jalan 204 di persimpangan dengan jalan 223 dan membludaknya jumlah jamaah yang menyebabkan saling dorong dan jatuhnya para jamaah haji.
Korban tewas mencapai 717 orang, tiga di antaranya dikonfirmasi dari Indonesia. Korban luka mencapai 863 orang. Foto-foto dan video amatir menunjukkan jenazah yang tertumpuk di jalanan, menunggu dibawa ke rumah sakit.
Jemaah dari Irak, Radhi Hassan, 56, mengaku hampir tewas dalam insiden itu jika saja dia tidak berkeras keluar dari kerumunan manusia.
"Saya kira saya akan mati. saya mendorong orang-orang dan berhasil keluar," kata Hassan.
Dia mengatakan, pagi itu dipilih oleh kebanyakan jemaah haji dari seluruh dunia untuk ke mina demi mencegah cuaca panas pada siang hari.
Sebanyak 160 orang kelompok dalam rombongan Hassan masih hilang.
"Dua orang tua jatuh ke tanah, dan kemudian terjadi kekacauan. Ribuan orang mencoba mendorong dan terjatuh ke tanah seperti domino. Para jemaah menginjak jemaah lainnya, dan banyak orang kehabisan nafas," lanjut Hassan.
Insiden ini adalah yang paling mematikan dari tragedi serupa di tahun 1990, yang menewaskan 1.426 orang dalam peristiwa di terowongan antara Mekkah dan Mina.
(den)