Janji Bebaskan Sandera Turki, Pemberontak Baghdad Rilis Video

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 28 Sep 2015 17:51 WIB
ebanyak 16 pekerja Turki yang diculik di Baghdad pada awal bulan ini muncul dalam sebuah video yang menjanjikan kebebasan mereka.
Baghdad selama ini terus berusaha mengendalikan kelompok bersenjata Syiah, yang memerangi militan ISIS yang telah menguasai sebagian besar utara dan barat negeri. (Reuters/Carolyn Kaster)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 16 pekerja Turki yang diculik di Baghdad pada awal bulan ini muncul dalam sebuah video yang tersebar secara daring pada Minggu (27/9) malam, hanya beberapa hari setelah terjadi kesepakatan PBB untuk membebaskan warga Suriah yang dikepung pemberontak yang didukung oleh Ankara.

Para pekerja Turki diculik pada 2 September lalu dari sebuah bangunan yang sedang mereka kerjakan yang terletak di luar ibu kota. Dua lainnya yang disandera pada saat itu telah lebih dulu dibebaskan di kota Basra.

Video tersebut memperlihatkan para sandera beberapa hari setelah insiden penculik. Para sandera nampaknya diculik oleh kelompok bersenjata yang bersimpati dengan Syiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila permintaan kelompok ini tak dipenuhi, mereka mengancam akan menyerang kepentingan Turki di Irak.

Dalam video itu terlihat kedua korban dalam keadaan baik, mengenakan kaus dan wajah tercukur bersih, tengah duduk di bawah slogan Syiah.

Pihak berwenang Turki yang tak mau disebutkan namanya mengonfirmasi identitas keduanya dan menyatakan pemerintah masih terus berusaha agar mereka dibebaskan.
Nurol Holding, perusahaan yang memperkerjaan para sandera, menyatakan mereka telah melihat video itu tetapi tidak mengetahui kabar para sandera lebih lanjut.

Teks dalam video itu menyatakan, para penculik memutuskan akan membebaskan para sandera setelah warga yang diculik oleh kelompok pemberontak Sunni di wilayah Kefraya dan al-Foua, Suriah telah dipulangkan dengan aman.

Kesepakatan tersebut juga termasuk penarikan pasukan pemberontak di wilayah milik pemerintah dekat Libanon. Hasil ini dicapai dalam diskusi yang didukung Iran dan Turki. Iran mendukung pemerintah Suriah, sementara Turki mendukung pemberontak.

Video itu juga menunjukkan seorang sandera membaca pernyataan dalam bahasa Arab, yang menyatakan mereka diperlakukan secara manusiawi selama disandera.

"Kami berharap di hari suci Idul Adha ini, Erdogan tidak akan mengulangi (tindakannya) dan akan menghormati warga Irak dan Suriah yang tidak bersalah," katanya, merujuk pada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Video tersebut diakhiri dengan peringatan agar kesepakatan itu tidak dilanggar. Meski demikian, tidak ada permintaan baru dan batas waktu bagi pelepasan para sandera.

Hingga saat ini, masih belum jelas kelompok mana yang bertanggung jawab atas penculikan ini.

Baghdad selama ini terus berusaha mengendalikan kelompok bersenjata Syiah, yang memerangi militan ISIS yang telah menguasai sebagian besar utara dan barat negeri.

Sejumlah kelompok bersenjata pun tengah menjamur di Baghdad beberapa tahun belakangan yang kerap melakukan pembunuhan, penculikan, hingga pemerasan.

Kepala milisi Asaib Ahl al-Haq yang didukung Iran, Qais al-Khazali, mengutuk penculikan warga Turki itu, namun juga mengamini permintaan sang penculik. (ama/ama/ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER