Bela Hillary, Bill Clinton Serang Trump

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 10:46 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, membela istrinya, Hillary Clinton, dengan menyindir pesaingnya, bakal capres Partai Republik, Donald Trump.
Seberat apapun langkah Hillary menuju kursi presiden, Bill Clinton mengaku akan terus mendukungnya. (Reuters/Jim Young/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, membela istrinya, Hillary Clinton, dengan menyindir pesaingnya, bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.

Dalam sesi wawancara dengan CNN pada Selasa (29/9), Bill mengatakan bahwa Trump melancarkan kampanye "fact-free" atau politik yang tak berhubungan dengan fakta.

"Yang penting dari pencitraan adalah, Anda tidak perlu menjadi sesuatu. Anda bisa menjadi fact-free," ujar Bill kepada pemandu acara, Erin Burnett.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sindiran tersebut dilontarkan Bill untuk menyanggah pernyataan yang dikatakan Trump mengenai Hillary dalam sesi wawancara bersama Burnett sehari sebelumnya.

"Jika kita melihat pekerjaan Hillary sebagai menteri luar negeri, ia kemungkinan menjadi menteri luar negeri terburuk sepanjang sejarah," kata Trump.

Membela istrinya, Bill kembali menekankan upaya Hillary untuk menjatuhkan sanksi bagi Iran saat menjabat sebagai menlu AS. Menurut Bill, meskipun kesepakatan nuklir dengan Iran menjadi kontroversi, sanksi tersebut sebenarnya adalah sebuah kesuksesan.

"Bahkan Partai Republik juga mengaku bahwa sanksi terhadap Iran sangat berhasil dan merupakan pencapaian besar untuk melibatkan China dan Rusia agar turut menyetujui sanksi ini," ucap Bill.

Menegaskan kembali pencapaian istrinya, Bill berkata, "Ia melakukan itu. Itulah yang membuat pembicaraan itu ada. Jadi, bahkan orang yang tidak suka kesepakatan Iran, suka sanksi tersebut."

Bill juga menyoroti hasil kerja istrinya dalam memulai perjanjian START dengan Rusia. "Melihat kedua belah pihak masih berkomitmen untuk mengurangi jumlah hulu ledak nuklir dan rudal, saya pikir, adalah hal yang baik," katanya.

Menurut Bill, upaya Hillary untuk meluaskan manfaat dari program anti-AIDS era George W. Bush juga patut diacungi jempol. Menggunakan lebih banyak obat generik, Hillary berhasil mengurangi angka penderita AIDS dari 1,7 juta menjadi 1,5 juta.

"Ini semua adalah fakta. Itu semua tidak patut dicaci," ujar Bill.

Lagipula, kata Bill, semua kritik Trump terhadap Hillary dapat dengan mudah dipatahkan dalam konteks pemilihan umum.

"Jika ia menjadi kandidat, ia harus mengasah kritiknya karena fakta akan lebih mudah memimpin. Namun Anda tahu, ia sangat baik dalam hal ini. Orang-orang yang menerima cerita ini darinya sekarang hanya mendengar kisah itu, jadi mereka hanya percaya dan itu adalah politik yang baik baginya," papar Bill.

Bill pun mengakui bahwa Trump memiliki kesempatan untuk masuk dalam bursa capres. Namun, Bill menyarankan Trump agar dapat menyusun sendiri proposal kebijakannya.

"Anda harus bisa mencitrakan diri sendiri. Anda harus bisa mengidentifikasi. Namun, dalam beberapa titik, Anda juga harus mengatakan apa yang akan Anda lakukan. Anda tidak bisa menghabiskan waktu Anda untuk mengatakan segala sesuatu yang dilakukan orang lain salah dan mereka semua bodoh," kata Bill.

Selain kepada Trump, Bill juga menyalahkan politik media yang membuat nama istrinya kian terpuruk, terutama dalam masalah skandal surat elektronik Hillary.

"Jika saya duduk di kursi Anda dan Anda duduk di sini, dan Anda ingin menjadi capres, dan saya memiliki waktu empat hinga lima bulan untuk memastikan segala klaim buruk dari oposisi mengenai Anda, dan saya perkirakan Anda akan bersalah dalam setiap pertanyaan, menghajar Anda, apakah Anda berpikir saya menjatuhkan Anda?" tutur Bill kepada Burnett.

Seberat apapun langkah Hillary menuju kursi presiden, Bill mengaku akan terus mendukungnya.

"Saya akan berbicara kepada para pendukungnya dan mengatakan kepada mereka apa yang harus mereka ketahui dan menjawab pertanyaan mereka dan membebaskan mereka untuk berkampanye lebih banyak. Saya tidak tahu apa lagi yang dapat saya lakukan," katanya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER