Presiden Palestina: Israel Terus Langgar Perjanjian Oslo

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 01:39 WIB
Mahmoud Abbas menegaskan tidak ada alasan bagi Palestina harus setia pada Perjanjian Oslo selama Israel tidak melakukannya.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. (REUTERS/Umit Bektas)
New York, CNN Indonesia -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Israel tidak menjalani perjanjian damai yang dikenal sebagai Kesepakatan Oslo dan menyatakan Palestina “tidak bisa lagi terikat oleh perjanjian ini.”

“Mereka membuat kami tidak punya pilihan selain bersikeras bahwa kami tidak dapat berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian ini, sementara Israel terus melanggar,” kata Abbas dalam pidato di Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, Rabu (30/9).

Abbas berpendapat Israel telah melanggar perjanjian dalam hal keamanan, ekonomi, dan lainnya. Dia menegaskan tidak ada alasan bagi Palestina harus setia pada perjanjian selama Israel tidak melakukannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak bisa terus terikat oleh perjanjian yang ditandatangani dengan Israel dan Israel harus bertanggungjawab sepenuhnya sebagai penguasa pendudukan,” kata Abbas.

Tidak ada reaksi segera dari pemerintah Israel. Para pejabat mengatakan mereka sedang belajar pidato Pak Abbas.

Kesepakatan Oslo merupakan perjanjian damai antara Israel dan Palestina yang ditandatangani pada 1990-an.

Sebelum pidatonya di Majelis Umum PBB, Abbas telah mengatakan akan membuat “bom” pengumuman.

Pidato ini disampaikan Abbas sebelum upacara pengibaran bendera Palestina di markas PBB di New York, sebuah simbol yang membuat Israel marah.

Secara tradisional, hanya negara-negara anggota resmi PBB yang memiliki hak untuk mengibarkan bendera mereka di markas PBB. Sementara Palestina berstatus negara pengamat non-anggota.

Sejauh ini belum ada reaksi segera dari pemerintah Israel terkait pidato Abbas. Para pejabat negara mengatakan mereka sedang memelajari pidato Abbas.

(adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER