Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat tempur Israel menyerang sejumlah lokasi di Jalur Gaza pada Rabu pagi (27/5), setelah roket yang ditembakkan militan Palestina di Gaza mendarat di dekat kota pelabuhan Israel, Ashdod.
Militer Israel mengatakan mereka menyerang empat "infrastruktur teror" di Jalur Gaza selatan dan serangan itu telah dikonfirmasi. Belum ada laporan tentang korban atau kerusakan.
Sementara itu warga Gaza mengatakan rudal Israel menghantam beberapa lokasi di seluruh Jalur Gaza, termasuk tempat-tempat yang digunakan sebagai kamp pelatihan militan yang tadinya merupakan permukiman Israel sebelum menarik diri dari Gaza pada 2005.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roket yang ditembakkan ke Israel hari ini mendarat di dekat Ashdod, sekitar 20 km sebelah utara perbatasan dengan Gaza, dan pasukan keamanan sedang mencari sisa-sisa roket. Serangan ini adalah yang terjauh dilancarkan oleh militan sejak perang selama 50 hari pada musim panas tahun lalu. Padahal Gaza sudah relatif tenang sejak gencatan senjata pada Agustus.
“Serangan ini merupakan respon langsung terhadap Hamas dan agresi terhadap warga sipil Israel, yang berasal dari Jalur Gaza," kata juru bicara militer Israel Letnan-Coloner Peter Lerner dalam sebuah pernyataan.
“Kenyataan bahwa teritori Hamas digunakan sebagai lokasi untuk menyerang Israel tidak dapat diterima dan tidak dapat ditoleransi dan akan memiliki konsekuensi.”
Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab untuk peluncuran roket dari Gaza.
Media Israel berspekulasi bahwa pertikaian internal antara militan Jihad Islam di Jalur Gaza kemungkinan telah menyebabkan penembakan roket ini tanpa izin dari penguasa Hamas di Gaza.
Faksi militan saingan di Gaza marah karena berbulan-bulan setelah perang berakhir, tidak ada kemajuan signifikan untuk memperbaiki kondisi Gaza.
Upaya rekonsiliasi antara Hamas dan Otoritas Palestina yang didukung negara Barat yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas belum kunjung berhasil, menambah kesulitan dan menghambat sumbangan bantuan asing dan impor bahan bangunan.
Israel mempertahankan blokade parsial di Gaza dan sedangkan Mesir juga menutup perbatasan Rafah.
(stu)