
Arti Empat Warna dalam Bendera Palestina
Kamis, 01 Okt 2015 13:41 WIB

New York, CNN Indonesia -- Selembar kain yang terikat di tiang yang basah itu awalnya tidak seperti bendera. Ketika angin berhembus dan membentangkan kain, barulah jelas bahwa itu adalah bendera negara Palestina, berkibar dilatari awan mendung langit New York.
Untuk pertama kalinya bendera Palestina berkibar di salah satu tiang di depan markas PBB Rabu waktu setempat, saat para pemimpin dunia menghadiri Sidang Umum. Bagi warga Palestina, merah, hitam, putih dan hijau tidak sekadar warna bendera, tapi harapan berdirinya sebuah negara merdeka yang ikut menjulang tinggi.
"Semoga pengibaran bendera ini memberikan harapan bagi warga Palestina dan komunitas internasional bahwa pembentukan negara Palestina bisa tercapai," kata Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon.
Sentimen yang sama disampaikan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Hari dimana bendera bisa berkibar di Palestina akan segera datang. Di atas Yerusalem, ibu kota negara kita Palestina," kata Abbas.
Biasanya, hanya anggota resmi PBB yang berhak mengibarkan bendera di depan menara PBB. Namun bulan ini Majelis Umum mengambil suara yang memperbolehkan Palestina yang merupakan negara pengamat nonanggota mengibarkan bendera mereka.
Bagi Palestina, bendera itu adalah perlambang kemerdekaan, kebudayaan, keagamaan dan perjuangan merebut hak-hak mereka sebagai manusia.
Bendera empat warna dengan segitiga di sampingnya ini telah digunakan pada Perang Dunia I oleh dunia Arab yang bersatu melawan Kekhalifahan Ottoman Turki demi membentuk negara sendiri di jazirah.
Tiga garis persegi panjang dan satu segitiga dengan warna berbeda mewakili dinasti Arab yang beragam saat itu. Beberapa negara juga menggunakan bendera yang hampir mirip, seperti Sudan dan Yordania, namun urutan warnanya berbeda.
Dr. Mahdi Abdul Hadi, kepala lembaga Palestinian Academic Society for the Study of International Affairs dalam tulisannya berjudul "Evolusi Bendera Arab", menuliskan arti dari warna-warna bendera itu.
Warna merah melambangkan bendera pemimpin Islam di Andalusia, menandakan kemenangan suku Muslim Arab di Afrika Utara dan Spanyol.
Warna hitam adalah perlambang panji pasukan tempur Nabi Muhammad. Saat kebangkitan Islam dan penaklukan kota Mekkah, Nabi Muhammad membawa dua bendera, berwarna hitam dan putih. Bendera putih bertuliskan kalimat Tauhid sedangkan hitam digunakan sebagai ikat kepala para komandan perang.
Warna putih adalah bendera Dinasti Umayyah yang memimpin Damaskus selama 90 tahun. Putih adalah warna simbol perang Badar. Berbeda dengan Dinasti Abbasiyah yang menggunakan bendera hitam sebagai tanda berkabung, Dinasti Umayyah menggunakan warna putih.
Warna hijau adalah simbol Dinasti Fatimiyyah di Afrika Utara. Hijau digunakan sebagai perlambang kesetiaan dinasti ini terhadap Ali bin Abi Thalib.
Bendera ini pertama kali digunakan oleh Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO pada tahun 1964. Israel mencabut larangan pengibaran bendera ini di Palestina di awal 1990-an.
Kendati bendera ini telah berkibar di PBB, namun pertanyaan besar masih menggantung, soal apakah peristiwa simbolis ini menjadi awal terbentuknya negara Palestina merdeka. Hal ini disangsikan banyak orang, terutama karena Abbas dalam pidatonya menyatakan tidak lagi menerima Perjanjian Oslo, yang secara tidak langsung telah menyerahkan Palestina pada Israel sebagai negara penjajah.
"Mengibarkan bendera itu mudah. Memang banyak kritikan dari Israel dan Amerika, tapi setidaknya ini bukan peta. Bayangkan jika ini adalah gambar perbatasan," kata seorang diplomat Eropa, dikutip dari The Guardian, saat menyaksikan pengibaran bendera itu. (den/stu)
Untuk pertama kalinya bendera Palestina berkibar di salah satu tiang di depan markas PBB Rabu waktu setempat, saat para pemimpin dunia menghadiri Sidang Umum. Bagi warga Palestina, merah, hitam, putih dan hijau tidak sekadar warna bendera, tapi harapan berdirinya sebuah negara merdeka yang ikut menjulang tinggi.
"Semoga pengibaran bendera ini memberikan harapan bagi warga Palestina dan komunitas internasional bahwa pembentukan negara Palestina bisa tercapai," kata Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon.
"Hari dimana bendera bisa berkibar di Palestina akan segera datang. Di atas Yerusalem, ibu kota negara kita Palestina," kata Abbas.
Biasanya, hanya anggota resmi PBB yang berhak mengibarkan bendera di depan menara PBB. Namun bulan ini Majelis Umum mengambil suara yang memperbolehkan Palestina yang merupakan negara pengamat nonanggota mengibarkan bendera mereka.
Bagi Palestina, bendera itu adalah perlambang kemerdekaan, kebudayaan, keagamaan dan perjuangan merebut hak-hak mereka sebagai manusia.
Bendera empat warna dengan segitiga di sampingnya ini telah digunakan pada Perang Dunia I oleh dunia Arab yang bersatu melawan Kekhalifahan Ottoman Turki demi membentuk negara sendiri di jazirah.
Tiga garis persegi panjang dan satu segitiga dengan warna berbeda mewakili dinasti Arab yang beragam saat itu. Beberapa negara juga menggunakan bendera yang hampir mirip, seperti Sudan dan Yordania, namun urutan warnanya berbeda.
Dr. Mahdi Abdul Hadi, kepala lembaga Palestinian Academic Society for the Study of International Affairs dalam tulisannya berjudul "Evolusi Bendera Arab", menuliskan arti dari warna-warna bendera itu.
Warna merah melambangkan bendera pemimpin Islam di Andalusia, menandakan kemenangan suku Muslim Arab di Afrika Utara dan Spanyol.
Warna hitam adalah perlambang panji pasukan tempur Nabi Muhammad. Saat kebangkitan Islam dan penaklukan kota Mekkah, Nabi Muhammad membawa dua bendera, berwarna hitam dan putih. Bendera putih bertuliskan kalimat Tauhid sedangkan hitam digunakan sebagai ikat kepala para komandan perang.
Warna putih adalah bendera Dinasti Umayyah yang memimpin Damaskus selama 90 tahun. Putih adalah warna simbol perang Badar. Berbeda dengan Dinasti Abbasiyah yang menggunakan bendera hitam sebagai tanda berkabung, Dinasti Umayyah menggunakan warna putih.
Warna hijau adalah simbol Dinasti Fatimiyyah di Afrika Utara. Hijau digunakan sebagai perlambang kesetiaan dinasti ini terhadap Ali bin Abi Thalib.
Bendera ini pertama kali digunakan oleh Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO pada tahun 1964. Israel mencabut larangan pengibaran bendera ini di Palestina di awal 1990-an.
Kendati bendera ini telah berkibar di PBB, namun pertanyaan besar masih menggantung, soal apakah peristiwa simbolis ini menjadi awal terbentuknya negara Palestina merdeka. Hal ini disangsikan banyak orang, terutama karena Abbas dalam pidatonya menyatakan tidak lagi menerima Perjanjian Oslo, yang secara tidak langsung telah menyerahkan Palestina pada Israel sebagai negara penjajah.
"Mengibarkan bendera itu mudah. Memang banyak kritikan dari Israel dan Amerika, tapi setidaknya ini bukan peta. Bayangkan jika ini adalah gambar perbatasan," kata seorang diplomat Eropa, dikutip dari The Guardian, saat menyaksikan pengibaran bendera itu. (den/stu)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK