Cari Kapal Kargo yang Hilang, Polisi Laut AS Temukan Puing

Melodya Apriliana/CNN | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 17:33 WIB
Polisi Laut AS menemukan puing di Laut Karibia, dalam pencarian kapal El Faro yang hilang sejak Kamis setelah Badai Joaquin menghantam.
El Faro berangkat Selasa pekan lalu, dalam pelayaran rutinnya dari Jacksonville, Florida, menuju ke Puerto Rico. Dan dinyatakan hilang pada Kamis (1/10). (Tote Maritime/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Laut Amerika Serikat melaporkan pada Minggu (4/10) malam bahwa mereka menemukan puing seukuran 5,8 meter persegi di Laut Karibia dalam misi pencarian kapal kontainer El Faro yang hilang.

El Faro yang berbasis di Jacksonville, Florida, itu mengangkut 28 orang kru Amerika Serikat serta lima kru asal Polandia menuju San Juan, Puerto Rico. El Faro hilang dekat Kepulauan Bahama pekan lalu kala Badai Joaquin melalui daerah itu dengan kecepatan angin 209 kilometer per jam.

Dilansir CNN, Senin (5/10), puing yang ditemukan terdiri dari styrofoam, kayu, kargo, dan benda lainnya, yang dijumpai hanya beberapa jam setelah Polisi Laut AS menemukan tumpahan minyak, jaket keselamatan, dan kontainer di area pencarian yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TOTE Maritime Puerto Rico, perusahaan pemilik kapal sebesar 240 meter itu merilis pernyataan bahwa kontainer yang ditemukan tersebut "sepertinya berasal dari El Faro", namun menurut pihak Polisi Laut, hingga kini belum ada konfirmasi benda-benda itu milik kapal yang hilang.

"Kami melihatnya dari pesawat," kisah Letnan Gabe Somma dari Polisi Laut AS. Ia juga mengatakan Polisi Laut masih terus berjuang melawan cuaca demi mencapai posisi terakhir kapal yang diketahui, sekitar 35 mil laut barat laut Bahama.

Berdasarkan pernyataan Polisi Laut hari Minggu malam, tim pencari yang termasuk personel Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS telah mencakup lebih dari 181 ribu kilometer persegi.

Namun, tiada tanda-tanda keberadaan El Faro maupun sekoci apapun, dari keterangan TOTE.

"Dengan waktu yang terus berlalu, pencarian meluas. Saat Anda mencari sesuatu di lautan, melacak pola pergeseran dan berurusan dengan cuaca, benda-benda terus bergerak," Somma menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam pencarian itu.

Menurut Kepala Perwira Angkatan Laut AS, Bobby Nash, tim pencarian mesti menaklukkan angin berkecepatan 240 kilometer per jam, gelombang setinggi 9 meter, dan hujan lebat.

Awak kapal

Phil Greene, Presiden TOTE mengatakan, mayoritas awak kapal merupakan orang Jacksonville, namun belum merilis nama-namanya ke media. Fokusnya kini berada pada keluarga mereka, yang menjadi garda terdepan dalam peristiwa ini.

"Saya pikir hal yang paling penting untuk kita adalah saling berbagi informasi yang kita punya, dan menjadi yang terdepan yang kita bisa di situasi ini," kata Greene.

Reporter CNN di Portland, Maine, melaporkan bahwa setidaknya empat dari kru AS di El Faro, termasuk kapten kapal, berasal dari Maine. Dua di antara mereka tidak hanya lulus dari SMA yang sama, namun juga kampus yang sama; Akademi Maritim Maine.

Badai Joaquin

El Faro berangkat Selasa pekan lalu, dalam pelayaran rutinnya dari Jacksonville, Florida, menuju ke Puerto Rico. Dan dinyatakan hilang pada Kamis (1/10).

Namun, Badai Joaquin datang kemudian, dan semakin dekat semakin kuat.

Menjawab anggota keluarga awak kapal yang mempertanyakan mengapa El Faro tetap berlayar saat badai tropis, Greene mengatakan kapten kapal merasa kondisi saat itu baik-baik saja dan "percaya diri bahwa kapal dan para kru akan mampu menghadapinya."

Ibu dari salah satu kru yang hilang mengaku tidak menyalahkan sang kapten.

"Kesalahannya ada pada badai, bukan kapten kapal," katanya. "Kapten peduli pada anak-anak buahnya."

Polisi Laut mengatakan akan menggelar pengarahan pada Senin pagi waktu setempat untuk memberi keterangan terbaru dalam pencarian ini. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER