Obama Meminta Maaf Atas Insiden Serangan Rumah Sakit

Megiza | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 01:58 WIB
Setelah mendengar kesaksian dari pimpinan pasukan Amerika di Afghanistan, Presiden Obama langsung menghubungi Kepala Doctors Without Borders, Joanne Liu.
Presiden Obama telah menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Doctors Without Borders, Joanne Liu, pasca insiden serangan di sebuah rumah sakit, di Kunduz, Afghanistan. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, telah menelepon kepala Doctors Without Borders untuk menyampaikan permohonan maafnya atas insiden pengeboman sebuah rumah sakit di Kunduz yang terjadi akhir pekan lalu. Bom saat itu menewaskan puluhan nyawa dokter dan pasien.

"Ketika Amerika Serikat melakukan kesalahan, maka kami akan mengakuinya, kami meminta maaf," ujar juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dilansir New York Times, Rabu (7/10), waktu setempat.

Pada Selasa (6/10), Earnest sempat mengatakan pemerinah AS tidak akan meminta maaf kepada para dokter, karena menilai serangan di Kunduz sebagai sebuah tragedi yang buruk. Dia menyebut, Gedung Putih kala itu tidak dapat memberikan komentar selagi tiga investigasi dijalankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, setelah mendengar kesaksian dari pimpinan kelompok tentara AS sebelum bertemu dengan Komite Senat, Presiden Obama pun akhirnya menyatakan ingin menyampaikan permohonan maaf secara formal.

Earnest menceritakan, pada Rabu pagi, saat presiden menelepon Dr Joanne Liu dari Oval Office, Obama menyampaikan bahwa dia telah memelajari permasalahan yang terjadi, dan adalah langkah yang tepat jika dia menyampaikan permohonan maaf.

Tidak hanya itu, dalam sambungan telepon tersebut, Obama juga sempat menjanjikan kepada Liu bahwa penyelidikan atas insiden di Kunduz akan dilakukan dengan transparan dan objektif.

Janji Obama tersebut kemungkinan tidak cukup bagi Doctors Without Borders. Alasannya, mereka meminta investigasi atas serangan ke rumah sakit dilakukan dengan independen.

Saat ini, investigasi yang sedang berjalan adalah dilakukan oleh Kementerian Pertahanan AS, NATO dan juga Kelompok AS-Afghan.

Menanggapi hal itu, Earnest mengatakan, Obama memercayakan kepada tim investigasi yang sedang bekerja saat ini, dan enggan menanggapi kemungkinan pemerintah menyetujui investigasi independen yang diminta.

"Presiden telah memberikan pernyataan yang jelas bahwa tiga investigasi saat ini yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan akan dilakukan dengan transparan, jelas, dan objektif. Penyelidikan juga akan dilakukan dengan penuh perhitungan, seperti yang diminta presiden sejak awal," kata Earnest.

Dalam pernyataannya itu, Gedung Putih kembali mengungkapkan kekhawatirannya tentang ikut campurnya Rusia dalam perang bersaudara di Suriah.

"Saya juga menduga bahwa Rusia tidak menargetkan ISIL (ISIS), dan malah menyerang kelompok oposisi Suriah dan warga sipil," katanya.


(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER