AS: Rusia Luncurkan Rudal Tanpa Pemberitahuan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 09:08 WIB
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter menyatakan peluncuran rudal jelajah Rusia dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Warga mencari korban tewas di puing-puing reruntuhan bangunan di wilayah yang dibom Rusia di Suriah pada Rabu (7/10). (Reuters/Khalil Ashawi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter menyatakan peluncuran rudal jelajah Rusia yang menargetkan kelompok pemberontak Suriah pekan ini dilakukan tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya.

"Kami telah melihat perilaku yang semakin tidak profesional dari pasukan Rusia. Mereka melanggar wilayah udara Turki. Mereka menembak rudal jelajah dari laut Kaspia tanpa peringatan," kata Carter usai menghadiri pembicaraan pertahanan NATO di Brussels, Kamis (8/10) dikutip dari Reuters.

Moskow mengatakan pada Rabu (7/10) bahwa kapal perangnya menembakkan serangkaian rudal yang menargetkan kelompok pemberontak Suriah dari Laut Kaspia, melewati jarak hampir 1.500 km di atas Iran dan Irak untuk mencapai target mereka di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua orang pejabat Amerika Serikat yang tak disebutkan namanya menyampaikan kepada CNN pada Kamis bahwa beberapa rudal yang diluncurkan dari kapal perang Rusia yang menargetkan Suriah jatuh di Iran.

Pasukan dan intelijen AS yang memantau keberadaan kapal perang Rusia menyebut, setidaknya ada empat rudal yang terbang dan jatuh di Iran. Salah satu pejabat AS tersebut mengatakan kemungkinan adanya korban, namun sumber lain menyatakan belum dapat memastikan hal itu.

Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal pemberitaan tersebut, dan menyatakan semua rudal yang diluncurkan mengenai target mereka di Suriah.

"Kami tidak melaporkan dengan mengutip sumber yang disamarkan, tapi kami bisa tunjukkan rudal-rudal kami yang diluncurkan mengenai target dengan tampilan waktu nyata," tulis pihak kementerian tersebut seperti dikutip CNN.

Rusia menegaskan hal itu dengan mengingatkan bahwa mereka telah mengoperasikan drone di atas langit Suriah selama 24 jam, untuk memantau operasi.

"Tidak peduli seberapa tidak senang rekan-rekan kami di Pentagon dan Langley, faktanya adalah seluruh rudal yang diluncurkan dari kapal kami telah mengenai target," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, menyindir AS.

Kantor berita Iran, Fars News pada Kamis (8/10) menampik laporan bahwa rudal yang diluncurkan dari kapal perang Rusia untuk menghantam wilayah kelompok pemberontak di Suriah jatuh di wilayah Iran.

Fars News menulis bahwa Kementerian Pertahanan Iran menolak laporan yang menyatakan bahwa empat dari 26 rudal jelajah yang ditembakkan dari kapal perang Caspian mendarat di Iran.

Dikutip Fars News, Kementerian Pertahanan Iran menyebutkan laporan soal rudal Rusia jatuh di Iran merupakan upaya meluncurkan "perang psikologis" dari Barat.

Hingga kini, belum dapat dipastikan di mana titik lokasi tempat jatuhnya rudal tersebut di Iran. Dengan keberadaan kapal perang Rusia yang berada di bagian selatan Laut Kaspia, misil yang ditujukan ke Suriah itu memang melintas di atas Iran dan Irak.

Gedung Putih menolak mengomentari laporan tersebut dan Kementerian Luar Negeri AS menyatakan tidak dapat mengkonfirmasi informasi itu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER