Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang menyangkal pemberitaan yang mengatakan rudal yang diluncurkan Rusia ke Suriah telah mengenai Iran.
"Kami tidak melaporkan dengan mengutip sumber yang disamarkan, tapi kami bisa tunjukan rudal-rudal kami yang diluncurkan mengenai target dengan tampilan waktu nyata," tulis pihak kementerian tersebut seperti dikutip
CNN.
Rusia menegaskan hal itu dengan mengingatkan bahwa mereka telah mengoperasikan
drone di atas langit Suriah selama 24 jam, untuk memantau operasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi keterangan tersebut juga menyatakan bahwa meski kerabat mereka di AS, yakni di Pentagon dan Langley terkejut dan tampak tidak menyukai kedatangan Rusia di Suriah, namun Rusia memastikan bahwa serangan yang mereka lakukan beberapa hari belakangan ini dibuat dengan target untuk menghancurkan infrastruktur ISIS.
"Serangan kami kemarin dilakukan dengan perhitungan yang tepat ke infrastruktur ISIS di Suriah, dan itu mengenai target," sebutnya.
Menanggapi pernyataan Rusia tersebut, salah satu pejabat AS yang kerap menerima laporan intelijen, mengatakan kepada CNN, bahwa pernyataan Rusia itu dibuat oleh orang-orang yang dulu pernah menginformasikan kepada AS bahwa tidak ada tentara Rusia yang menyamar (
little green men) di wilayah Krimea, sebuah semenanjung di ujung timur Eropa yang masuk ke dalam wilayah Ukraina.
Kala itu, pada akhirnya Moscow malah berhasil mengambil paksa wilayah Krimea.
Sampai saat ini, kantor berita Iran, FARS, juga belum dapat mengkonfirmasi tentang kabar jatuhnya misil Rusia ke tanah mereka.
Sebelumnya, dua pejabat AS mengungkapkan kepada CNN bahwa ada beberapa rudal Rusia yang ditargetkan menyerang Suriah, namun jatuh di wilayah Iran. Disebutkan setidaknya ada empat rudal yang jatuh di Iran.
AS meyakini, dari laporan intelijennya, dengan misil yang dimiliki Rusia, besar kemungkinan beberapa bangunan di Iran hancur dan mengenai warga sipil.
Walau demikian, belum dapat dipastikan di mana tepatnya rudal Rusia tersebut jatuh. Posisi kapal perang Rusia yang berada di Laut Kaspia, dianggap sangat mungkin membuat rudal-rudal yang ditembakkan ke Suriah itu melintas di atas wilayah Iran dan Irak.
(meg)