PM Australia Minta Unjuk Rasa di Masjid Tenang

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 15:23 WIB
Perdana Menteri Australia meminta aksi unjuk rasa antimuslim dan antirasisme di depan satu masjid Sydney berjalan tenang dan saling menghormati.
Polisi berjaga-jaga di depan kantor polisi setelah terjadi penembakan oleh remaja. (Reuters/David Gray)
Sydney, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull meminta agar rencana aksi protes di depan satu masjid di Sydney berjalan tenang.

Pernyataan Turnbull ini dikeluarkan pada Jumat (9/10) sementara polisi mengantisipasi bentrokan ketika aksi protes di depan tempat seorang remaja yang menembak mati polisi itu terjadi.

Farhad Khalil Mohammad Jabar, 15 tahun, tewas ditembak oleh polisi setelah dia melepas peluru ke arah akuntan polisi bernama Curtis Cheng yang sedang keluar dari kantor polisi di Sydney, Jumat (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penembakan ini dan penangkapan lima orang terkait insiden tersebut menyebabkan pihak berwenang khawatir akan terjadi kekerasan militan dan aksi balasan terhadap muslim di Sydney.

Turnbull menyebut rasa saling menghormati antara agama sebagai “lem yang mengikat negara yang beragam ini tetap satu" dan menuduh para pengunjuk anti-Muslim mendorong perpecahan.

“Mereka yang melakukannya membuat tugas polisi dan dinas keamanan…yang mencoba mencegah kekerasan ekstremisme, semakin sulit,” ujarnya kepada wartawan di Sydney.

Sejak tahun lalu Australia, sekutu dekat Amerika Serikat dan perang melawan ISIS di Irak dan Suriah, dalam keadaan waspada akibat ancaman serangan kelompok radikal dalam negeri.

Turnbull juga mengumumkan akan menyelenggarakan pertemuan untuk mengatasi ekstremisme setelah insiden penembakan polisi itu.

“Serangan pada Jumat di Parramatta merupakan pengingat akan konsekuensi radikalisasi,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Aksi protes antara kelompok antirasis dan partai-partai anti-Islam di sejumlah kota Australia tahun ini beberapa kali berakhir dengan kekerasan.

Komandan polisi Parramatta Wayne Cox mengatakan kepada wartawan bahwa kekerasan tidak akan terjadi dalam aksi protes kali ini, tetapi dia mengerahkan 75 polisi tambahan.

Jalan-jalan di kota itu ditutup dan polisi meminta warga untuk tidak keluar rumah kecuali terpaksa.

Pada September, polisi menembak mati seorang remaja di Melbourne setelah dia menusuk dua petugas kontraterorisme.

Desember tahun lalu, dua sandera tewas ketika polisi menyerbut kafe di pusat kota Sydney untuk mengakhiri aksi penyanderaan selama 17 jam yang dilakukan oleh satu pria bersenjata.

Awal bulan ini, seorang remaja Inggris berusia 15 tahun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena mengimbau serangan pada acara peringatan Perang Dunia I lewat komputernya.

Akibat insiden ini polisi melancarkan operasi besar-besaran di Melbourne dan lima remaja yang merencanakan serangan seperti ISIS ditangkap. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER