Milisi Kurdi yang Didukung AS Bergabung dengan Aliansi Baru

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2015 15:54 WIB
Milisi Kurdi yang didukung oleh serangan udara pimpinan Amerika Serikat bergabung dengan aliansi militer baru bersama kelompok-kelompok Arab lainnya.
YPG merupakan mitra darat paling efektif bagi koalisi serangan udara di bawah komando AS. Tahun ini, mereka mengambil alih sebagian besar wilayah di timur laut Suriah dari ISIS. (Reuters/Rodi Said)
Jakarta, CNN Indonesia -- Milisi Kurdi yang didukung oleh serangan udara pimpinan Amerika Serikat bergabung dengan aliansi militer baru bersama kelompok-kelompok Arab lainnya.

Aliansi bernama Pasukan Demokratis Suriah ini menaungi milisi Kurdi Suriah, YPG, dan kelompok Arab Suriah yang selama ini sudah menggempur ISIS di utara Suriah, seperti Jaysh al-Thuwwar dan Kristen Asiria.

"Dalam situasi sensitif seperti ini, Suriah akan menghadapi perkembangan cepat dalam fron militer dan politik. Harus ada persatuan pasukan militer nasional bagi semua Suriah yang menggabungkan Kurdi, Arab, Syriac (kelompok Kristen di Suriah), dan kelompok lain," demikian kutipan pernyataan resmi juru bicara YPG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan Reuters, Senin (12/10), pengumuman pembentukan aliansi baru ini tersiar setelah koalisi serangan udara pimpinan AS mengumumkan perubahan penting mengenai dukungan mereka dalam menggempur ISIS.

Mereka akan mengakhiri program pelatihan di luar Suriah dan lebih fokus pada penyediaan senjata bagi kelompok-kelompok yang komandannya telah berkoordinasi dengan AS.

Selama ini, YPG merupakan mitra darat paling efektif bagi koalisi serangan udara di bawah komando AS, awalnya dalam mempertahankan Kobani dan daerah sekitarnya dari tangan ISIS. Tahun ini, mereka mengambil alih sebagian besar wilayah di timur laut Suriah dari ISIS.

Kini, di langit Suriah juga beroperasi serangan udara Rusia yang diklaim untuk membela Presiden Bashar al-Assad dan menghancurkan ISIS. Namun, berbagai lembaga kemanusiaan menyebutkan jet Rusia juga menggempur wilayah kelompok oposisi lainnya, termasuk kelompok pemberontak yang dilatih Amerika Serikat, serta menewaskan banyak warga sipil. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER