Selandia Baru Tangkap Tersangka Kontaminasi Susu

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2015 12:43 WIB
Kepolisian Selandia Baru menangkap seorang pria berusia 60 tahun yang menjadi tersangka dalam kasus pencemaran susu formula yang merebak sejak akhir tahun lalu.
Ilustrasi Susu. (Thinkstock/Valentyn Volkov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Selandia Baru telah menangkap seorang pebisnis berusia 60 tahun yang menjadi tersangka dalam kasus pencemaran susu formula, dan mendakwanya atas dua tuntutan pemerasan kriminal, Selasa (13/10).

Dilansir dari Reuters, menurut kepolisian, pria itu diadili oleh pengadilan Auckland setelah investigasi selama 11 bulan. Kepolisian dan industri pertanian Selandia Baru telah menekankan bahwa produk susu formula mereka aman dikonsumsi.

November tahun lalu, sebuah surat dikirimkan ke kelompok petani nasional dan perusahaan susu raksasa Fonterra, bersama paket susu formula yang dicampur dengan pestisida 1080, mendesak dihentikannya penggunaan pestisida beracun per akhir Maret kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China merupakan pembeli dominan produk susu Selandia Baru. Pada Maret itu, kepala sebuah grup eksportir Selandia Baru mengatakan, terjadi penurunan permintaan China setelah isu pencemaran susu formula merebak.

"Kami telah melakukan segalanya untuk memastikan masyarakat tidak berada dalam bahaya melalui penyelidikan kami, termasuk pengujian besar-besaran," ujar Mike Bush, komisaris polisi Selandia Baru.

Bush menambahkan, uji formula akan tetap berlanjut sebagai langkah keamanan produksi pangan.

Kepolisian yakin tersangka pria tersebut beraksi sendiri, namun mereka tetap melanjutkan penyelidikan.

Pada 2013 lalu, industri susu Selandia Baru tersandung isu kontaminasi ketika bakteri penyebab keracunan makanan diduga terkandung pada salah satu produk Fonterra. Akibatnya, seluruh susu formula pun ditarik dari peredaran China, namun temuan itu ternyata tidak benar.

Selandia Baru merupakan eksportir produk susu terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 7 persen pendapatan domestik bruto negara itu. Para peternak tengah berjuang bangkit secara finansial dari keterpurukan harga produk susu global tahun ini.

Kabar penangkapan ini juga memicu penurunan nilai mata uang negara kiwi itu terhadap dolar Amerika, yang turun ke posisi US$0.6694, dari US$0.6720 pada Selasa ini. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER