Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA) menyatakan bahwa rudal jarak jauh yang ditembakkan oleh Rusia dari Laut Kaspia menuju Suriah untuk menggempur ISIS dapat membahayakan pesawat penumpang.
Seperti diberitakan The Telegraph, jalur rudal tersebut merupakan ruang udara sibuk antara Eropa, negara Teluk, dan Asia yang melewati Iran dan Irak.
"Sebelum mencapai Suriah, rudal semacam itu akan melintasi jalur udara di atas Laut Kaspia, Iran dan Irak, di bawah rute penerbangan yang digunakan oleh penerbangan komersial," demikian pernyataan EASA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EASA pun menerbitkan buletin yang berisi peringatan bahwa rute tersebut sebaiknya dihindari. Beberapa maskapai, termasuk Air France, akhirnya mulai mengalihkan jalur penerbangan untuk menghindari rute tersebut sejak Senin (12/10).
Namun, British Airways terlihat masih melintasi rute tersebut pada Senin. Pihak British Airways mengatakan bahwa peringatan dari buletin itu tak menyertakan informasi mengenai rekomendasi alternatif bagi pesawat yang memang sudah diatur untuk terbang melintasi wilayah tersebut.
"Tim keamanan kami mengetahui buletin tersebut dan akan terus bekerja sama dengan pemerintah Inggris," ujar salah satu juru bicara British Airways.
Bahaya melintasi zona perang kembali ditekankan setelah pesawat MH17 yang lepas landas dari Belanda menuju Malaysia ditembak jatuh di Ukraina. Beberapa ahli memperkirakan pesawat tersebut tertembak rudal Buk buatan Rusia.
Para ahli dan pemerintah Barat meyakini bahwa pesawat tersebut ditembak oleh kelompok pemberontak yang mengira maskapai itu merupakan jet militer Ukraina. Namun menurut Moskow, pesawat tersebut ditembak oleh pasukan atau tentara Ukraina.
(stu)