Militan Front Nusra Janjikan Rp45 M untuk Kepala Assad

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 14 Okt 2015 13:47 WIB
Lewat pesan audio, ketua Front Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah mengatakan akan memberi Rp45 miliar bagi siapapun yang berhasil membunuh Bashar al-Assad.
Golani yang juga menjabat sebagai komandan militer Nusra mengatakan ia akan tetap membayar jika yang membunuh adalah keluarga Assad sendiri, dan bahwa pasukannya akan melindungi si pembunuh beserta keluarganya. (Reuters/SANA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua kelompok militan Jabhat al-Nusra atau Front Nusra di Suriah yang berafiliasi dengan al-Qaidah mengeluarkan pengumuman bahwa ia akan memberi imbalan bagi kepala Presiden Suriah Bashar al-Assad dan ketua kelompok Syiah, Hizbullah.

Dalam sebuah rekaman audio yang dirilis pada Senin (12/10) lalu, ketua Nusra, Abu Mohamed al-Golani, mengatakan ia akan membayar “tiga juta euro (Rp45 miliar) untuk siapapun yang bisa membunuh al-Assad dan mengakhiri kisahnya.”

“Harus berapa lagi umat Muslim menunggu hak mereka dan menumpahkan darah mereka untuk pria yang mencintai kekuasaannya?” ucap Golani, dikutip dari Al Arabiya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Golani yang juga menjabat sebagai komandan militer Nusra mengatakan ia akan tetap membayar jika yang membunuh adalah keluarga Assad sendiri, dan bahwa pasukannya akan melindungi si pembunuh beserta keluarganya.

Golani juga menawarkan “sebanyak dua juta euro (Rp30 miliar) untuk siapapun yang membunuh Hassan Nasrallah (Ketua Nasrallah), bahkan jika itu adalah anggota keluarganya sendiri atau sektenya.”

Hizbullah telah ikut campur dalam perang sipil Suriah untuk membela kepentingan Assad, yang juga Syiah.

Target sekte Alawite

Dalam pesan audio yang sama, Golani juga menyerukan untuk mengeskalasi serangan terhadap basis Assad, minoritas sekte Syiah Alawite, sebagai pembalasan atas terbunuhnya Muslim Sunni oleh Rusia.

Menurutnya intervensi Rusia dalam konflik Suriah yang bertujuan untuk menyelamatkan Assad akan gagal, begitu juga dukungan dari Iran dan Hizbullah.

“Tak ada pilihan kecuali mengeskalasi peperangan dan untuk menargetkan kota Alawite dan desa di Latakia dan saya menyerukan semua faksi untuk menyerang desa mareka setiap hari dengan ratusan misil seperti yang mereka lakukan kepada desa Sunni,” ujar Golani.

Golani menggambarkan intervensi Rusia sebagai perang salib baru yang ditakdirkan untuk gagal, setelah rangkaian kemenangan oleh MUjahidin.

“Perang di Sham (Suriah) akan membuat orang Rusia melupakan (peristiwa) horor yang mereka hadapi di Afghanistan. Invasi baru Rusia adalah panah terakhir dari persenjataan dari musuh-musuh Islam dan musuh-musuh Suriah," kata dia.

Rusia secara dramatis telah menginftensifkan serangan mereka di Suriah selama beberapa hari terakhir. Moskow mengatakan mereka menargetkan ISIS di Suriah dan Irak, namun kebanyakan serangan Rusia dilaporkan malah menargetkan kelompok pemberontak lain yang melawan Assad, beberapa yang mendapat dukungan dari negara Arab dan Amerika Serikat. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER