Obama Tunda Penarikan Pasukan dari Afghanistan Hingga 2017

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 18 Okt 2015 05:15 WIB
Pemerintah Obama memutuskan untuk mempertahankan sekitar 5.500 hingga akhir tahun depan atau awal 2017 ketika masa jabatannya sebagai presiden selesai.
Presiden AS Barrack Obama. ( REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menghentikan penarikan tentara AS dari Afghanistan dan mempertahankan ribuan personel militer negara itu di sana sampai akhir masa jabatannya pada 2017.

Harian New York Times melaporkan, keputusan untuk memperpanjang peran Amerika dalam perang yang sudah berlangsung 14 tahun di kawasan tersebut, diumumkan langsung oleh Obama dari ruang Rooseevelt di Gedung Putih pada Kamis (15/10).

Secara singkat Obama  menyatakan tidak mendukung gagasan "perang tanpa akhir". Namun, ia yakin kehadiran AS dalam jangka panjang di Afghanistan sangat penting untuk masa depan negara itu dan untuk keamanan nasional AS sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misi tempur Amerika di Afghanistan mungkin lebih sebagai komitmen kami bagi Afghanistan dan rakyatnya untuk bertahan," kata Obama.

"Saya tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai tempat perlindungan yang aman bagi para teroris untuk menyerang bangsa kami lagi," ujarnya menegaskan.

Obama mengatakan kekuatan militer AS di Afghanistan saat ini mencapai 9.800 tentara dan mereka akan tetap di tempatkan di sana, sebelum dikurangi menjadi sekitar 5.500 pada akhir tahun depan atau awal 2017.

Dia menyebutnya kebijakan ini sebagai ekspansi sederhana yang punya makna berarti di negara itu.

Keputusan Obama untuk menghentikan penarikan pasukan AS dari Afghanistan bertolak belakang dengan semangat  mengakhiri perang yang dicanangkan sebelumnya.

Obama sejak lama berusaha mengakhiri keterlibatan AS di perang Afghanistan dan Irak sebelum ia meninggalkan Gedung Putih, namun ia mengaku tidak kecewa dengan keputusan itu.

Obama mengklaim meskipun lebih dari satu dekade pasukan AS berperang dan melakukan pelatihan militer, angkatan bersenjata Afghanistan sampai saat ini dinilainya belum sepenuhnya bisa melindungi negara mereka sendiri.

Di sisi lain, PBB melansir pejuang Taliban semakin menyebar ke berbagai wilayah di Afghanistan sejak 2001.

Bulan lalu, pejuang Taliban mencatat kemenangan terbesarsetelah berhasil merebut kota Kunduz dan menguasainya lebih dari dua minggu sebelum bisa dipukul mundur kembali pada Selasa.

"Dalam bidang utama negara itu, situasi keamanan masih sangat rapuh, dan di beberapa daerah, ada risiko kerusakan," jelas Obama.

Setelah 2017, lanjutnya, pasukan AS akan tetap di tempatkan di sejumlah basis militer di negara itu.

Kendati demikian, Obama tidak secara khusus menyebutkan Irak, di mana penarikan penuh pasukan AS diikuti oleh peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh ISIS. Namun dia mengatakan misi di Afghanistan memiliki manfaat dan tujuan yang jelas, yang mendukung pemerintah yang sah dan melaksanakan perjanjian hukum untuk melindungi kekuatan AS.

"Setiap hari, pasukan Afghanistan di sana berjuang dan mati untuk melindungi negara mereka. Mereka tidak mencari kita untuk melakukan itu "kata Obama.

 "Jika mereka gagal, itu akan membahayakan keamanan kita semua."

Setelah pernyataan presiden ini, pejabat Gedung Putih menegaskan kepada wartawan bahwa misi tentara AS di Afghanistan tidak akan berubah.

Sejumlah tentara akan terus melatih dan memberi masukan kepada pasukan Afghanistan, sedangkan yang lain akan melanjutkan pencarian Al Qaeda, serta milisi ISIS dan kelompok-kelompok lain yang berlindung di Afghanistan. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER