Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi di Afghanistan

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 04:06 WIB
Pejuang Taliban meluncurkan tiga serangan di ibu kota provinsi Kunduz, Afghanistan utara pada Senin (28/9). Sejumlah bangunan dibakar.
Tentara Afghanistan terlihat berjaga selama peperangan dengan Taliban di ibu kota provinsi Kunduz di Afghanistan utara. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pejuang Taliban meluncurkan tiga serangan di ibu kota provinsi Kunduz, Afghanistan utara pada Senin (28/9). Sejumlah bangunan dibakar dan rumah sakit diduduki, sebagai upaya untuk mencapai pintu masuk utama kota itu.

Peristiwa ini menandai pemberontakan di negara itu yang telah berlangsung hampir 14 tahun lamanya, meski pasukan Afghanistan telah mengusir mereka dari sejumlah wilayah jajahan selama musim perang tahun ini.

Serangan tersebut juga merupakan yang kedua kalinya tahun ini dengan dikepungnya kota Kunduz, seiring pasukan polisi dan tentara Afghanistan yang terlatih oleh NATO bertempur besar-besaran tanpa bantuan pasukan asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjelang tengah hari, tentara Taliban berhasil masuk ke dalam batas kota. Dilansir dari Reuters, Senin (28/9), saksi mata melihat bangunan berkobar api di selatan kota, serta tentara Taliban memasuki rumah sakit milik pemerintah.

Puluhan warga yang panik berhamburan ke bandara utama kota, tetapi dialihkan oleh pasukan keamanan. Masih menurut saksi mata, baku hantam telah mencapai sekitar satu kilometer dari wilayah utama pemerintahan per siang hari.

Menurut juru bicara kepolisian, helikopter militer Afghanistan memborbardir Taliban dengan roket di tiga area pinggiran kota. Bunyi artileri dan tembakan menggema di pusat kota, bahkan sejak dini hari.

"Saat ini pertempuran besar masih berlangsung di Khanabad, Chardara, dan Imam Saheb, pintu-pintu masuk utama menuju kota," tutur Sayed Sarwar Hussaini, juru bicara kepolisian Kunduz.

"Kami punya cukup pasukan dan akan mengusir mereka segera," kata Sayed melanjutkan.

Sayed memaparkan bahwa 20 tentara Taliban tewas, sementara tiga polisi Afghanistan terluka.

Namun, bila pasukan Afghanistan gagal menggeser Taliban keluar dari tiga pintu masuk itu, akan sulit bagi pemerintah untuk mempertahankan kendali.

Pasukan khusus tentara dan polisi Afghanistan sedang dalam perjalanan dari provinsi Balkh untuk menyokong pasukan Kunduz, menurut komandan polisi Balkh.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, meminta warga Kunduz untuk tetap berlindung di rumah.

"Para mujahidin mencoba agar warga Kunduz tidak terluka," ujarnya dalam akun resmi Twitter miliknya, merujuk pada tentara Taliban.

"Warga harus yakin mereka tidak akan mendapat masalah dari pihak kami," kata Mujahid melanjutkan.

Ia juga mengatakan bahwa pasukannya telah merebut rumah sakit dan gedung pemerintah.

Pejabat rumah sakit mengonfirmasi tentara Taliban yang memasuki rumah sakit. Rupanya, mereka mencari pejuang-pejuang pemerintah yang terluka.

"Mereka hanya mengunjungi ruangan-ruangan kami. Mereka tidak menyakiti siapapun atau merusak apapun. Setelah itu mereka segera pergi," kata pejabat yang menolak mengungkap identitasnya itu.

Kekerasan di wilayah utara Afghanistan yang dulunya senyap terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Kota Kunduz sempat jadi pusat gempuran April lalu kala Taliban berusaha merebut kota tersebut pasca berakhirnya misi tempur NATO tahun lalu.

Taliban kemudian berhasil diusir oleh intervensi militer bantuan Amerika Serikat.

Misi NATO skala rendah saat ini sebagian besar memberi pelatihan dan saran kepada pasukan Afghanistan, meski pesawat drone milik Amerika Serikat masih memburu pemimpin militan, serta pasukan kontrateroris mereka juga terus beroperasi di seluruh negeri. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER