Jakarta, CNN Indonesia -- Algojo ISIS yang dikenal dengan julukan Jihadi John memiliki kebiasaan aneh, yaitu bermain-main dengan para tahanannya. Hal ini disampaikan oleh salah seorang bekas tahanan ISIS yang berhasil bebas.
Daniel Rye, 26, dari Denmark, berada di penjara ISIS lebih dari setahun. Dia mengatakan bahwa John selain sadis juga sering berlaku aneh terhadap para tahanannya.
Dalam satu kesempatan, kata Rye dalam wawancara dengan media Denmark yang dikutip CNN (16/10), John mengajaknya berdansa tango sebelum memukulinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menarik saya dan mengajak saya berdansa tango, John dan saya," kata Rye yang disandera dari Mei 2013 hingga 2014.
"Kepala saya selalu menunduk karena takut dipukul. Dia mengajak saya keliling penjara. Tiba-tiba, dia berubah dan mendorong saya. Dia menendangi dan memukuli saya. Dia berhenti setelah mengancam akan memotong hidung saya dengan tang atau alat semacam itu," lanjut pria yang bebas setelah membayar tebusan dalam jumlah besar ini.
Jihadi John diketahui adalah Mohammed Emwazi, warga asal Inggris. Sosoknya dikenal tinggi besar dan selalu memakai topeng hitam setiap kali muncul dalam video eksekusi tawanan ISIS. Dengan belati, dia memenggal leher tawanan.
Michael Weiss, penulis buku "ISIS: Inside the Army of Terror," mengatakan bahwa Emwazi adalah seorang pria yang punya kebiasaan humor aneh namun sadis, persis seperti tokoh dalam film Clockwork Orange.
"Itu hanya bentuk lainnya dari cara sakit dan menyimpang dari ISIS dalam memperlakuan manusia," ujar Weiss.
Menurut mantan analis CIA Aki Peritz, Emwazi dan banyak algojo ISIS lainnya bisa jadi mengidap sadisme, atau gangguan mental yang memungkinkan pengidapnya memperoleh kesenangan dari kesakitan orang lain.
"Mereka yang menjalankan organisasi ini, orang-orang yang mengendalikan para sandera, mereka sadis," ujar Peritz.
Weiss mengatakan para pendukung ISIS di sosial media membandingkan perlakuan aneh terhadap para tahanan Barat dengan tindakan tidak senonoh yang terhadap para tahanan oleh tentara Amerika Serikat di Irak.
Emwazi muncul dalam berbagai video eksekusi ISIS. Di antara korbannya adalah para sandera dari Amerika Serikat, Inggris dan Jepang.
Kini keberadaan Emwazi dipertanyakan. Dia tidak terlihat lagi dalam berbagai video ISIS usai eksekusi Januari lalu. Peritz mengatakan, kemungkinan besar Emwazi tidak terlihat lagi karena ISIS kehabisan sandera dari Barat.
(den)