Washington, CNN Indonesia -- Pentagon mengatakan serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat telah menewaskan Sanafi al-Nasr, warga Arab Saudi dan penyalur dana terkemuka bagi al-Qaidah dan kelompok Khorasan sempalannya.
Pentagon pada Minggu (18/10) mengatakan, al-Nasr sebelumnya mengorganisir rute-rute bagi anggota baru untuk berangkat dari Paksitan ke Suriah melalui Turki.
Dia juga memainkan peran penting di bidang keuangan kelompok ini dan Pentagon mengatakan al-Nasr tews dalam serangan udara ke Suriah barat laut Kamis lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Al-Nasr merupakan jihadis lama yang berpengalaman menyalurkan dana dan pejuang untuk al-Qaidah. Dia memindahkan dana dari para donor di wilayah Teluk ke Irak, dan kemudian mengirimnya kepada pemimpin al Kaidah di Pakistan hingga Suriah,” kata juru bicara Pentagon melalui pernyataan tertulis.
Al-Nasr bekerja untuk jaringan al-Qaidah di Iran sebelum mengambil alih masalah keuangan kelompok militan ini pada 2012 dan pindah ke Suriah pada 2013.
Pentagon mengatakan, dia adalah pemimpin senior kelompok Khorasan kelima yang tewas dalam empat bulan terakhir.
Khorasan adalah istilah untuk daerah di Afghanistan dan Pakistan tempat dewan utama al Kaidah diyakini bersembunyi.
Kelompok militan ini pindah ke Suriah setelah perang saudara di negara itu pecah, dan mereka diyakini membantu kelompok afiliasi al-Qaidah di Suriah yaitu Front Nusra.
Para pejabat AS menggambarkan Khorasan merupakan faksi militan yang kejam yang memanfaatkan tempat persembunyian di Suriah untuk mengorganisir rencana serangan ke Amerika dan sasaran-sasaran Barat lain, kemungkinan dengan mempergunakan pesawat terbang.
Pentagon mengatakan al-Nasr juga dikenal sebagai Abdul Mohsen Adballah Ibrahim al Charekh. Tahun lalu, Front Nusra kehilangan seorang pemimpin al-Qaidah dengan nama itu setelah terjadi serangan di desa pesisir Suriah bernama Kasab.
Al-Nasr yang juga dicari pihak berwenang Arab Saudi dinyatakan sebagai teroris yang dikenai sanksi Dewan Keamanan PBB dan Departemen Keuangan AS tahun lalu.
“Operasi ini menjadi pukulan keras bagi rencana kelompok Khorasan untuk menyerang AS dan sekutunya, dan sekali lagi membuktikan bahwa mereka yang ingin menghancurkan kami, bukannya sulit dijamah oleh kami,” kata Menteri Pertahanan AS Ash Carter dalam pernyataan tertulis.
Pentagon tidak mengumumkan rincian serangan udara tersebut.
(yns)