Washington, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat menyetujui pancabutan sanksi bersyarat bagi Iran yang merupakan kelanjutan dari kesepakatan nuklir bersejarah yang dicapai Juli.
“Hari ini menjadi tonggak penting untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir dan memastikan program nuklir negara itu hanya untuk tujuan damai,” kata Presiden Barack Obama dalam pernyataan tertulis Gedung Putih yang dirilis Minggu (18/10).
Dalam satu memo, Presiden Obama memerintahkan menteri luar negeri, menteri keuangan, menteri perdagangan dan menteri energi “untuk mengambil semua langkah yang diperlukan agar komitmen AS terkait sanksi yang dimaksud dalam (kesepakatan Iran).”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pejabat senior AS, yang berbicara kepada wartawan tanpa mau disebutkan identitasnya, mengatakan penerapan kesepakatan itu setidaknya masih dua bulan lagi.
Ini berarti pencabutan sanksi yang sangat diharapkan Iran tidak akan terjadi tahun ini.
Hari Minggu ini merupakan “hari penerimaan” kesepakatan, yang terjadi 90 hari setelah Iran, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China mencapai kesepakatan yang mencabut sebagian besar sanksi terhadap Iran sebagai imbalan pembatasan kegiatan nuklir Teheran.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan sekarang Iran harus membatasi program nuklirnya.
“Pencabutan ini tidak akan berlaku hingga Hari Peneralan, setelah Iran menyelesaikan langkah-langkah nuklir yang diperlukan seperti diverifikasi oleh IAEA (Badan Energi Atom Internasional),” ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Di Brussel, Uni Eropa menerbitkan aturan hukum yang akan membuka jalan bagi kelompok ini untuk mencabut sanksi jika Tehran memenuhi persyaratan yang ada pada kesepakatan nuklir itu.
Pada Minggu, Iran mengatakan kepada IAEA bahwa negara ini siap memenuhi komitmen dalam kesepakatan itu untuk menerapkan Protokol Tambahan pada Kesepakatan Keselamatan Komprehensinya, yang akan mengijinkan para pemeriksa PBB memiliki akses lebih luas ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
(yns)