Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Turki, Mehmet Simsek mengatakan negaranya akan menerima kemungkinan dana bantuan sebesar 3 miliar euro, atau sekitar Rp45,5 triliun dari Uni Eropa demi membendung arus imigran Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (16/10), meskipun menyambut baik, Simsek tidak dapat mengonfirmasi apakah dana tersebut benar-benar akan dicairkan.
Simsek menambahkan anggaran keamanan dan pertahanan Turki akan meningkat tahun depan, dari 47,4 miliar lira tahun 2015 menjadi 55 miliar liar pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya harus menampung jutaan pengungsi Suriah, Turki kini tengah dilanda berbagai serangan dari kelompok pemberontak Kurdi di sejumlah wilayah.
Para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk menawarkan dana bantuan sebesar 3 miliar euro atau sekitar Rp45,5 triliun kepada Turki untuk membantu membendung arus imigran.
Selain diimingi dana bantuan, para pemimpin Uni Eropa yang menghadiri pertemuan di Brussels juga menawarkan kemungkinan pengajuan visa perjalanan yang lebih mudah dan memperkuat pembicaraan soal kemungkinan bergabungnya Turki ke Uni Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa berjanji akan menyusun rencana dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk bekerja sama demi meningkatkan taraf hidup dua juta pengungsi Suriah di Turki, sehingga mereka tidak mencari penghidupan yang lebih baik di negara-negara Eropa.
Pada pertemuan yang berakhir lewat tengah malam itu, sebanyak 28 pemimpin negara sepakat untuk menawarkan sistem bebas visa bagi warga Turki yang ingin bepergian ke Uni Eropa, jika Turki sepakat untuk berupaya membendung arus imigran. Namun, penawaran ini akan tergantung kepada bagaimana Ankara menggunakan dana bantuan dalam memperlambat arus imigrasi ke Uni Eropa. Sikap Ankara tersebut akan ditinjau pada musim semi selanjutnya. (ama)