Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan ia menyarankan Presiden AS Barack Obama untuk terus melanjutkan operasi yang berujung pada kematian Osama bin Laden ada Mei 2011, bertentangan dengan pernyataannya di masa lalu.
"Ketika kami berjalan keluar dari ruangan dan berjalan ke lantai atas, saya berkata, saya mengatakan kepadanya pendapat saya bahwa saya pikir dia harus terus, tapi ikuti instingnya sendiri," kata Biden dalam sebuah acara di Universitas George Washington.
"Saya tidak pernah mengatakan apa yang saya pikir hingga akhirnya saya tiba di (kantor) Oval hanya dengan dia saja."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden, yang saat ini juga maju menjadi kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, sebelumnya mengatakan bahwa ia menyarankan Obama agar tidak menyetujui operasi itu tanpa mengambil langkah lebih lanjut untuk meverfikasi bahwa bin Laden benar berada di rumah di mana ia akhirnya ditemukan.
"Saya berkata, 'Tunggu tujuh hari untuk informasi'" kata Biden pada acara penggalangan dana di New Hampshire, 26 Mei 2011, menurut laporan di The New York Times dan media AS lain.
Hillary Clinton, kandidat terdepan dari Partai Demokrat untuk pemilu presiden AS 2016, saat itu menjadi menteri luar negeri AS juga telah menegaskan dukungannya untuk operasi tersebut. Namun Biden menghindari menyebut namanya.
"Ada dua orang yang definitif dan benar-benar yakin," kata Biden. Direktur CIA Leon Panetta mengatakan “lanjutkan,” kata Biden, dan Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan “jangan.”
Dalam debat Partai Demokrat pekan lalu, Clinton secara implisit ‘menyerang’ Biden dengan menekankan keterlibatannya dalam keputusan Obama untuk mengotorisasi serangan terhadap bin Laden.
Gedung Putih menolak untuk mengonfirmasi cerita Biden soal operasi bin Laden.
"Saya tidak punya wawasan untuk dibagikan dengan Anda tentang percakapan pribadi antara presiden dan wakil presiden," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest kepada wartawan.
Majunya Biden dan Clinton dalam pertarungan menuju pemilu menempatkan Obama dalam posisi canggung, karena harus memilih antara wakil presidennya selama tujuh tahun dan mantan menteri luar negerinya.
(stu)