PM Kanada Baru Akan Tarik Jet Tempur dari Irak dan Suriah

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 13:17 WIB
PM Kanada Justin Trudeau mengonfirmasi penarikan jet tempur dari koalisi serangan udara pimpinan Amerika Serikat untuk memerangi ISIS di Irak dan Suriah.
PM Kanada Justin Trudeau mengonfirmasi penarikan jet tempur dari koalisi serangan udara pimpinan Amerika Serikat untuk memerangi ISIS di Irak dan Suriah. (Reuters/Chris Wattie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Kanada yang baru terpilih, Justin Trudeau mengonfirmasi bahwa Kanada akan menarik jet tempurnya dari koalisi serangan udara pimpinan Amerika Serikat untuk melawan kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah.

Dalam konferensi pers pertamanya setelah memenangkan mayoritas suara pada pemilihan federal Kanada, Trudeau dilaporkan telah berbincang dengan Presiden AS Barack Obama melalui telepon untuk mendiskusikan rencananya menarik pesawat tempur dari kampanye anti-ISIS.

"Saya berkomitmen bahwa kami akan terus terlibat secara bertanggung jawab dan mengerti pentingnya peran Kanada dalam memerangi ISIS, tapi dia mengerti komitmen saya soal mengakhiri misi tempur," kata Trudeau, mengomentari percakapannya dengan Obama, dikutip dari The Guardian, Rabu (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Trudeau tidak menyebutkan batas waktu penarikan jet tempur Kanada dalam koalisi itu. Saat ini, terdapat enam jet tempur CF-18 milik Kanada yang ikut ambil bagian dalam koalisi serangan udara internasional pimpinan AS.

Enam jet tempur Kanada itu dijadwalkan mengikuti misi tersebut hingga Maret 2016.

Kanada juga mengerahkan sekitar 70 pasukan khusus untuk melatih kelompok pemberontak Kurdi di Irak utara. Trudeau sebelumnya menyebutkan bahwa misi ini akan terus berlanjut.

"Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya memperdalam hubungan Amerika Serikat-Kanada yang sudah kuat dan berkomitmen untuk memperkuat upaya untuk mempromosikan perdagangan, pemberantasan terorisme, dan mitigasi perubahan iklim," bunyi pernyataan dari Gedung Putih soal percakapan kedua pemimpin negara.

Perubahan kebijakan luar negeri

Trudeau memaparkan bahwa dia berencana memperkuat hubungan AS-Kanada, yang dinilai merenggang di bawah kepemimpinan perdana menteri sebelumnya, Stephen Joseph Harper. Saat kampanye di Ottawa pada Selasa (20/10), Trudeau menenkankan dia ingin menerapkan perubahan dalam kebijakan luar negeri Kanada.

"Saya ingin mengatakan ini kepada teman-teman negara ini di seluruh dunia: Anda khawatir Kanada kehilangan perannya yang penuh kasih dan konstruktif di dunia ini selama 10 tahun terakhir. Dengan ini saya menyatakan, atas nama 35 juta warga Kanda, bahwa kami kembali," kata Trudeau.

Di hari pertamanya sebagai perdana menteri, Trudeau juga mengumumkan bahwa kabinet barunya akan terdiri dari 50 persen pria dan 50 persen wanita. Kabinet tersebut akan dibentuk pada 4 November mendatang.

"Saya sangat, sangat menyadari kesempatan dan tanggung jawab yang kita miliki untuk hidup dengan visi yang kuat untuk tumbuh, bersatu, dan bertindak positif di negeri ini," kata Trudeau.

"Kami sekarang bisa mulai bekerja untuk mewujudkan itu semua," ujar Trudeau.

Dalam percakapannya dengan Obama, kedua pemimpin politik juga membahas kesepakatan Trans Pacific Partnership soal perdagangan, kebijakan iklim, dan keputusan Amerika untuk segera mengusulkan proyek pipa Keystone XL, yang didukung oleh Trudeau. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER