Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mendesak para pemimpin Eropa untuk mengubah kebijakannya terhadap imigran, serta melibatkan pemilih dalam dialog tentang masa depan benua itu pada Rabu (21/10). Bila tidak, Orban berpendapat Eropa bakal menghadapi krisis politik dan ancaman demokrasi.
Hungaria telah merespons gelombang imigran terbesar ke Eropa sejak Perang Dunia II itu dengan membangun pagar besi di sepanjang perbatasannya dengan Serbia dan Kroasia. Kebijakan itu menuai pujian sekaligus kecaman dari penguasa Eropa lainnya.
Pagar tersebut menyegel perbatasan Hungaria, namun memberi imbas ke negara-negara Balkan seperti Serbia dan Kroasia. Kini mereka lah yang mengantarkan para imigran ke Jerman lewat Slovenia, yang telah meminta bantuan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai penguasa Hungaria, Fidesz, mengambil tindakan keras demi melawan arus imigran yang melarikan diri dari kekacauan dan kemiskinan Timur Tengah dan Asia.
Menurut kelompok beraliran sayap kanan tersebut, imigran merupakan ancaman kehidupan demokrasi dan nilai-nilai kristen Eropa, dan karena itu meminta Uni Eropa, yang kini terpecah akibat isu imigran, untuk bertindak.
Kepada saluran televisi milik pemerintah, M1, Orban mengatakan bahwa para pemimpin Eropa tak punya mandat untuk menerima ratusan ribu imigran, dengan atau tanpa kontrol.
"Ini menggoyahkan demokrasi Eropa," ujar pria yang berpidato pada kongres Partai Rakyat Eropa di Madrid, Kamis (22/10).
"Kita harus mulai membicarakan masa depan benua kita dengan terus terang, tanpa embel-embel 'kebenaran politis', tanpa pura-pura, berbicara langsung," kata Orban.
"Kita harus mendengar rakyat dan melibatkan pandangan mereka dalam politik kita. Jika kita tidak dapat melakukannya, kita akan menghadapi krisis politik di atas krisis imigran kita."
Dilansir dari Reuters, menurutnya pagar perbatasan Hungaria dimaksudkan untuk membatalkan tujuan imigran ke Eropa, bukan mengalihkannya ke jalur lain menuju Jerman. Orban juga menambahkan bahwa ia telah meminta negara-negara tetangganya di Balkan untuk mengirim pulang imigran.
"Hal yang benar untuk dilakukan bukan memastikan perjalanan mereka ke Eropa, melainkan memulangkan mereka ke kamp-kamp pengungsi tempat mereka berasal," kata Orban.
"Semakin jauh mereka datang dari negara mereka yang bermasalah, akan semakin sulit pula bagi mereka untuk pulang. Oleh karena itu, orang-orang ini harus tetap (berada di wilayah mereka) dan kondisi manusiawi harus diciptakan untuk mereka (di sana)."
(ama)