Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria dalam rombongan pengungsi Afghanistan ditembak oleh polisi penjaga perbatasan saat akan memasuki wilayah Bulgaria pada Kamis (15/10). Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Menurut Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Georgi Kostov, awalnya penjaga perbatasan menahan 50 orang dengan kisaran usia antara 20-30 tahun secara baik-baik di dekat Sredets, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Bulgaria dengan Turki. Namun, para pengungsi mulai ricuh sehingga petugas bertindak.
"Mereka melakukan perlawanan selama penahanan. Salah satu petugas melepaskan tembakan peringatan dan salah satu imigran terluka akibat pantulan peluru dan kemudian meninggal dunia," tutur Kostov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat langsung menyelidiki peristiwan ini. Kasus ini merupakan insiden pertama sejak gelombang pengungsi memasuki negara-negara Balkan pada dua tahun lalu.
Perdana Menteri Bulgaria, Boiko Borisov, pun langsung meninggalkan pertemuan Uni Eropa di Brussels dan kembali ke Bulgaria setelah mendengar kabar mengenai insiden ini.
Juru bicara badan pengungsi PBB (UNHCR), Boris Cheshirkov, mengecam penyalahgunaan kekuatan untuk melawan imigran dan meminta Bulgaria untuk segera menginvestigasi insiden ini secara transparan.
Puluhan ribu imigran yang kebanyakan hijrah dari perang sipil di Suriah memang mencoba mencapai Eropa Barat melalui Bulgaria dan negara tetangganya, seperti Yunani, Makedonia, dan Serbia.
Bulgaria pun memperketat keamanan di daerah perbatasan dengan memasang kamera dan sensor gerakan dan menambah pagar untuk menutupi perbatasan sepanjang 160 kilometer dengan Turki.
(den)