Polisi Gagalkan Upaya Penembakan di Sekolah AS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 11:12 WIB
Kepolisian berhasil mengagalkan rencana penembakan di salah satu sekolah di Virgina, Riverbend High School, yang diprakarsai oleh dua murid.
Ilustrasi. (Thinkstock/Alexei Novikov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Amerika Serikat berhasil mengagalkan rencana penembakan di salah satu sekolah di Virgina, Riverbend High School, yang diprakarsai oleh dua murid.

Dalam konferensi pers pada Sabtu (24/10), kepolisian mengatakan bahwa kedua siswa tersebut kini sudah berada di pusat penahanan remaja. Mereka akan diadili atas tuduhan konspirasi perencanaan pembunuhan.

"Plot mereka adalah untuk menelepon dengan ancaman bom kemudian menembak orang ketika mereka keluar," ujar Jaksa Persemakmuran Virginia, Bill Neely.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak kepolisian mengatakan bahwa rencana tersebut mulai terkuak sejak dua pekan lalu, ketika Petugas Sumber Daya Sekolah menahan dan mengadili seorang pelajar pria berusia 17 tahun atas tuduhan ancaman kekerasan melalui internet.

Hasil investigasi menunjukkan bahwa seorang bocah berusia 15 tahun juga terlibat dalam renacana serangan tersebut. Menurut Juru Bicara Kepolisian Sptsylvania, Jeffrey Pearce, para siswa tersebut memiliki akses persenjataan yang akan mereka gunakan dalam rencana ini.

Polisi menyatakan tidak ada tersangka lain yang diduga terlibat. "Kami sudah menghentikan mereka," kata Pearce.

Penggagalan ini terjadi sangat dini. Polisi tidak mengungkap kapan rencana aksi tersebut akan dieksekusi. Namun, belum sempat ada ancaman yang berhasil dilancarkan.

Kasus penembakan di sekolah AS menjadi salah satu sorotan dunia. Sepanjang bulan ini saja, beberapa penembakan terjadi di sekolah di berbagai penjuru AS.

Awal bulan ini, tiga orang ditembak dan terluka dalam sebuah pesta di dekat Universitas Negeri Tennessee di Nashville. Di universitas yang sama, tiga orang kembali ditembak dan terluka pada Kamis (22/10).

Sebelumnya, penembakan yang menewaskan sembilan orang juga terjadi di Umpqua Community College, Oregon. Setelah insiden ini terjadi, Presiden Barack Obama menegaskan bahwa insiden ini harus jadi pemicu diterapkannya pengendalian kepemilikan senjata api di AS.

"Seperti yang saya katakan beberapa bulan lalu, dan saya juga katakan beberapa bulan sebelum itu, dan saya katakan setiap terjadi penembakan massal seperti ini, doa dan belasungkawa tidak cukup. Hal ini tidak cukup," kata Obama.

Pemerintah Obama sejak lama memang telah menggalakkan upaya pengendalian senapan dan pistol, terutama setelah banyaknya terjadi kematian akibat penyalahgunaan senjata api di negara itu.

Namun, Obama banyak mendapatkan tentangan dari Kongres yang mendapat lobi para perusahaan pembuat senjata. Obama mendapat banyak dikritik karena dianggap mempolitisir peristiwa ini demi memuluskan upaya pengendalian senjata api.

"Ini adalah sesuatu yang harus dipolitisir," tegas Obama. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER