Proses Evakuasi Gempa Afghanistan Terancam Tanah Longsor

REUTERS | CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2015 00:45 WIB
Peneliti mengatakan kalau kerusakan akibat gempa bumi Afghanistan tidak hanya terjadi di titik gempa, melainkan dapat menyebar.
Peneliti dari Boston Collage mengatakan kalau kerusakan akibat gempa bumi tidak hanya terjadi di titik gempa, melainkan dapat menyebar. (REUTERS/Parwiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa bumi yang mengguncang kawasan timur laut Afghanistan pada Senin (26/10) sudah menewaskan lebih dari 200 orang di Afghanistan serta di utara Pakistan. Gempa dahsyat ini juga sempat mengguncang New Delhi.

Bertambahnya korban jiwa disebabkan oleh jaringan komunikasi yang terputus di pegunungan Hindu Kush, Afghanistan, lokasi pusat gempa bumi, sehingga proses evakuasi menjadi terhambat.

Dr. John Ebel, pemimpin Departemen Ilmu Lingkungan Hidup di Boston College, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kerusakan akibat gempa bumi tidak hanya terjadi di titik gempa, melainkan dapat menyebar secara luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ebel berpendapat kalau tanah longsor akibat gempat bumi dapat mengancam proses evakuasi yang akan berlangsung hingga esok hari.

"Selain dapat meruntuhkan bangunan, tanah longsor juga bisa menambah kerusakan jaringan komunikasi. Proses evakuasi akan terhambat oleh hal ini," kata Ebel, seperti yang dilansir dari Reuters.

Gempa berkedalaman 213 kilometer itu berpusat 254 kilometer dari timur laut Kabul, di area terpencil pegunungan Hindu Kush.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, sempat mencatat kekuatan gempa sebesar 7,7 sebelum merevisinya menjadi 7,6 dan 7,5 skala Richter.

Lebih dari sepuluh tahun lalu, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang utara Pakistan pada 8 Oktober 2005 sehingga menewaskan 75 ribu orang.

Gempa bumi ini terjadi tepat enam bulan setelah gempa di Nepal pada April lalu. Sekitar 9.000 orang tewas dan 900 ribu rumah rata dengan tanah setelah kejadian tersebut.

Pegunungan Hindu Kush merupakan pegunungan yang masih aktif. Gempa bumi yang saat ini terjadi disinyalir merupakan rentetan gempa yang menjalar di bawah laut India sehingga menyebabkan pergeseran tektonik.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER