New Delhi, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya pemerintah India menyetujui penggunaan tentara wanita untuk diturunkan di peperangan. Secara khusus, tentara wanita yang diturunkan adalah para pilot jet tempur.
Diberitakan Channel NewsAsia, Sabtu (24/10), Kementerian Pertahanan India memberikan lampu hijau untuk rekruitmen pilot wanita bagi Angkatan Udara India. Sejauh ini, wanita di AU India hanya menerbangkan helikopter dan pesawat pengirim logistik.
"Langkah maju ini sesuai dengan aspirasi wanita India dan sesuai dengan tren kontemporer Angkatan Bersenjata di negara-negara maju," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
India memiliki salah satu militer terbesar dunia dengan 1,32 juta personel aktif dan sekitar 2,14 juta personel cadangan. Sekitar lima persennya adalah wanita.
Langkah melibatkan wanita di peperangan nantinya tidak hanya akan ada di Angkatan Udara, tapi di berbagai lini militer India.
Sebelumnya negara-negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, Israel dan bahkan rival India, Pakistan, sudah lebih dulu menurunkan wanita di garis depan pertahanan udara.
India sebelumnya menolak menyertakan wanita, menyusul kekhawatiran akan adanya pelecehan dan penyerangan seksual terhadap mereka serta ketidakmampuan fisik dalam menjalani latihan.
Tahun lalu Marsekal Udara India Aru Raha menyampaikan pernyataan kontroversial dengan mengatakan bahwa wanita secara alamiah tidak cocok menerbangkan jet tempur selama beberapa jam.
Sejak saat itu, banyak tentara wanita yang mengajukan gugatan ke pengadilan, menuntut perbaikan kondisi kerja dan mendapatkan tugas tetap, bukan sementara yang berakhir dalam waktu lima dan 10 tahun.
(den/den)