Pihak Militer Rusia Diduga Tutupi Kematian Prajurit di Suriah

REUTERS | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 00:50 WIB
Kedua orang tua prajurit asal Rusia yang tewas tidak percaya jika putranya mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Ilustrasi serangan Rusia di Suriah. (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation)
Grechanaya Balka, CNN Indonesia -- Orang tua dari prajurit asal Rusia yang tewas pertama kali dalam serangan udara di Suriah pada Selasa (27/10) mengatakan kalau mereka tidak percaya jika putranya yang baru berusia 19 tahun mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Dilansir dari Reuters, Alexander dan Svetlana Kostenko mengatakan kalau putra mereka, Vadim, masih berbincang hangat melalui telepon pada Sabtu (24/10), di hari yang sama Vadim dinyatakan tewas.

"Saya tidak pernah percaya ia bunuh diri," kata Svetlana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berbincang setiap hari melalui telepon selama setengah hingga satu jam. Pada Sabtu ia masih terdengar ceria," lanjutnya.

Alexander membenarkan pernyataan istrinya. Ia diberi tahu oleh pihak Rusia kalau anaknya bunuh diri karena masalah percintaan dengan seorang wanita.

"Saya mengenal baik anak saya," ujar Alexander.

Vadim adalah salah satu prajurit yang bekerja untuk Angkatan Udara Rusia. Ia bekerja dengan sistem kontrak sejak 20 Juni dan ditugasi ke Suriah pada 14 September, dua minggu sebelum Rusia melancarkan serangan.

Kedua orang tua Vadim bahkan mengatakan kalau mereka baru mengetahui anaknya di Suriah setelah sang buah hati tiba di sana.

Kematian Vadim diberiakan oleh kantor berita Interfax yang mengutip pernyataan dari sumber Kementerian Pertahanan.

"Seorang prajurit tewas di Latakia karena bunuh diri," kata sumber Kementerian Pertahanan.

"Dari penyidikan diketahui kalau ia mengalami masalah pribadi sebelum mengakhiri hidupnya," lanjut sumber tersebut.

Kematian Vadim pertama kali dicurigai oleh Conflict Intelligence Team (CIT), kelompok blogger yang mengungkap kasus kematian prajurit militer Rusia di Ukraina.

Saat itu pihak militer Rusia menyangkal kalau prajuritnya tewas karena bertempur sedangkan pihak Barat mengatakan sebaliknya.

Laporan CIT mengungkap kematian Vadim pada Selasa (27/10).

Wartawan Reuters yang berusaha mendatangi markas di mana Vadim tewas tidak diizinkan masuk.

Ketika ditanya apakah benar ada prajurit yang tewas, seorang prajurit yang enggan disebutkan namanya membenarkan hal tersebut.

Kedua orang tua Vadim mengatakan kalau pemakaman sang anak akan dilangsungkan pada Rabu (28/10) setelah pihak militer Rusia memulangkan jasadnya dari Suriah.

(ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER