Jakarta, CNN Indonesia -- Inggris memutuskan akan mempertahankan jumlah tentaranya dalam misi non-tempur di Afghanistan pada 2016 mendatang.
Dalam surat pernyataannya ke parlemen pada Selasa (27/10), Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengumumkan rencana ini setelah Amerika Serikat pada awal bulan ini mengumumkan bahwa 5.500 tentara AS akan tetap berada di Afghanistan lebih lama dari yang direncanakan, menyusul sejumlah pertempuran yang terjadi belakangan ini.
"Baik AS dan kami memutuskan untuk menggarisbawahi komitmen lanjutan NATO untuk melatih dan membantu pasukan Afghanistan sehingga mereka tumbuh lebih kuat," kata Fallon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sekarang telah menyimpulkan bahwa kami harus menjaga skala misi militer Inggris di negara itu pada tahun 2016, untuk membantu menciptakan Afghanistan yang aman dan stabil," ujar Fallon menambahkan.
Fallon menjelaskan bahwa pasukan Inggris terlibat dalam pelatihan tentara Afghanistan, meningkatkan kapasitas di kementerian keamanan Afghanistan dan mendukung operasi NATO di Kabul.
Inggris dan Amerika Serikat tampaknya memperluas kehadiran mereka di tengah eskalasi serangan Taliban. Kedua negara ini mengaku khawatir pasukan Afghanistan saat ini tidak mampu menjaga keamanan seperti yang diharapkan.
Fallon menyatakan pasukan Inggris di Afghanistan hanya melakukan peran non-tempur, termasuk pendampingan instruktur di Akademi Tentara Nasional Afghanistan.
"Pemerintah Inggris menunggu hingga ANDSF (pasukan pertahanan dan keamanan nasional Afghanistan) untuk berkembang menjadi pasukan tempur yang sepenuhnya matang dan mampu memberikan keamanan yang lengkap untuk rakyat Afghanistan," kata Fallon.
(ama/stu)