Dua Warga Jepang Kembali Ditahan di China

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 18:31 WIB
Setelah sebelumnya menahan dua orang yang diduga mata-mata, China kembali membekuk dua warga Jepang pada Kamis (29/10).
Ilustrasi tahanan. (Diolah dari Thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sebelumnya menahan dua orang yang diduga mata-mata, China kembali membekuk dua warga Jepang pada Kamis (29/10). Namun, pemerintah China tidak menjabarkan fakta lebih lanjut, termasuk apakah dua orang tersebut ditahan karena tuduhan mata-mata.

"Menyusul dua orang yang sudah ditahan, satu orang lagi sudah ditahan dan satu orang lagi dijadikan tahanan rumah," ujar seorang pejabat di Kedutaan Besar China di Jepang yang enggan diungkap identitasnya seperti dikutip Reuters.

Media massa Jepang, Yomiuri, memberitakan bahwa salah satu orang yang ditahan berjenis kelamin perempuan dan ditahan di Shanghai pada Juni lalu. Satu orang lainnya berjenis kelamin laki-laki dan diduga sering membantu orang yang kabur dari Korea Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Jepang, Lu Kang, mengaku belum mengetahui kabar mengenai penahanan ini.

Berita penangkapan ini tersiar hanya berselang beberapa hari sebelum pemimpin China, Jepang, dan Korea Selatan mengadakan pertemuan trilateral pada akhir pekan lalu.

Isu penangkapan warga Jepang di China memang sudah santer diberitakan sebelumnya. Bulan lalu, Jepang mengonfirmasikan bahwa dua warganya ditahan di China sejak Mei dan mereka akan melakukan apapun untuk upaya pembebasan.

Sejak menjabat, Presiden China Xi Jinping mulai memperketat aturan keamanan yang sebenarnya sudah sangat tegas. Xi juga membenruk komisi keamanan nasional baru dan memberi nama anyar bagi hukum pengamaman negaranya yang saat pertama kali diberlakukan pada 1993 disebut Hukum Kontraspionase.

Pasca keputusan tersebut pada 2010, empat warga Jepang ditahan sementara di China atas tuduhan memasuki kawasan militer dan memotret tanpa izin. Penahanan tersebut terjadi ketika hubungan antara Tokyo dan Beijing sedang panas.

Tahun lalu, Duta Besar China yang kini bertugas di Islandia menghilang menyusul laporan bahwa ia ditahan oleh petugas keamanan negara karena memberikan rahasia negara ke Jepang. China tidak pernah memberi tahu apa yang terjadi.

Hubungan China dan Jepang sering kali mengalami pasang surut, terutama karena masalah sengketa wilayah dan sejarah era Perang Dunia II. (stu/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER