Pertemuan Korsel-China-Jepang Akan Bahas Jugun Ianfu

CNN Indonesia
Jumat, 30 Okt 2015 14:55 WIB
Pertemuan trilateral antara Korea Selatan, China dan Jepang juga akan membahas masalah jugun ianfu atau wanita penghibur saat Perang Dunia II.
Pertemuan trilateral antara Korea Selatan, China dan Jepang juga akan membahas masalah jugun ianfu atau wanita penghibur saat Perang Dunia II. (Wikipedia)
Seoul, CNN Indonesia -- Pertemuan trilateral antara Korea Selatan, China dan Jepang juga akan membahas masalah jugun ianfu atau wanita penghibur saat Perang Dunia II. Jugun ianfu atau "comfort girl" adalah wanita-wanita dari Korsel, China dan Indonesia yang diculik dan dipaksa melayani para tentara Jepang.

Diberitakan Channel NewsAsia yang mengutip koran Asahi Shimbun, Jumat (30/10), Presiden Korsel Park Geun-hye mengatakan bahwa penyelesaian isu jugun ianfu diperlukan demi hubungan diplomatis yang stabil antara kedua negara.

Sebelumnya perkara ini beberapa kali menimbulkan ketegangan setelah Korsel menganggap Jepang gagal memenuhi tuntutan negara-negara korban Perang Dunia II.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemajuan untuk isu penting seperti para korban sistem wanita penghibur militer Jepang sangat penting. Saya berharap pertemuan ini akan menjadi peluang menetapkan solusi masalah ini sehingga tidak akan menyakiti kedua belah pihak," kata Park dalam wawancara dengan Asahi.

Jepang sebelumnya mengatakan bahwa kompensasi bagi para jugun ianfu telah diselesaikan pada perjanjian tahun 1965. Sebagai tambahan, Menteri Sekretaris Kabinet Jepang saat itu Yohei Kono telah meminta maaf dalam pernyataannya tahun 1993, mengakui pemerintah terlibat dalam kasus jugun ianfu.

Tahun 1995, Jepang menciptakan lembaga dana untuk memberikan kompensasi bagi para wanita budak seks ini, termasuk dana kesejahteraan, dan mengirim surat permintaan maaf.

Korsel mengaku langkah itu tidak cukup karena bukan kebijakan resmi. Park mengatakan Jepang harus mengambil langkah secepatnya, karena kebanyakan wanita jugun ianfu sekarang sudah berusia sekitar 90 tahun.

"Penting sekali jika pemerintah Jepang membuat, secepatnya, solusi yang bisa diterima oleh para korban dan rakyat kami," kata Park.

Sementara wakil Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Koichi Hagiuda mengatakan bahwa posisi mereka tidak akan berubah.

"Banyak isu pelik antara negara kita, tapi jangan diartikan itu sebagai persyaratan bagi pertemuan para pemimpin," ujar Hagiuda.

Menurut laporan Asian Women's Fund tahun 2007 lalu, diperkirakan ada 50 ribu sampai 200 ribu wanita dari berbagai negara yang dijadikan pemuas birahi tentara Jepang.

Para jugun ianfu berasal dari Jepang, Tiongkok, Korea, Filipina, Taiwan, Myanmar, Indonesia, Belanda dan Australia, yang diculik antara tahun 1932 hingga 1945.

Setiap Rabu, sekelompok warga Korea Selatan melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Jepang di Seoul, menuntut permintaan maaf dan kompensasi. Permintaan maaf Jepang selama ini dianggap tidak tulus.

Aksi di Korsel ini dimulai pada 8 Januari 1992, dan telah dihadiri 1.000 orang. Pada 2011, didirikan patung seorang gadis duduk di kursi dan bertelanjang kaki, memandang Kedubes Jepang, perlambang seluruh jugun ianfu dari Korea. Buruh kecil di bahu kiri gadis itu melambangkan kebebasan dan perdamaian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER