Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, akan menjadi penengah antara Jepang dan China ketika tiga negara besar Asia tersebut mengadakan pertemuan trilateral pada Minggu (1/11) di Seoul.
Seperti dilansir Reuters, pertemuan ini akan menjadi dobrakan diplomatis bagi Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dan Park.
"Kami telah menjalin hubungan diplomasi yang dewasa dengan Amerika Serikat dan China selama ini. Dalam kasus Jepang, semuanya terasa lebih sulit, tapi kami menyadari bahwa kami harus melangkah ke depan," ujar Park.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan Korsel dan Korut dengan Jepang selalu mengalami pasang surut, terutama setelah Abe menyatakan akan mengubah permintaan maaf negaranya terkait kejahatan perang dahulu. Jepang dan China sendiri masih diliputi banyak masalah, termasuk kasus sengketa wilayah.
Namun, Amerika Serikat meminta kedua negara sekutunya ini untuk mengakhiri perang pahit mereka dengan China yang kini kian kuat.
"China tidak siap, Korea tidak siap, tapi Amerika ingin Jepang dan Korsel bekerja sama," ujar mantan diplomat Jepang, Kunihiko Miyake.
Beberapa pihak memang mengharapkan ada keputusan baik dari pertemuan trilateral ini. Namun, Park sendiri beranggapan pertemuan ini sebenarnya dapat dijadikan ajang untuk membicarakan kepentingan regional, termasuk memperkuat kerja sama bisnis dan upaya menghadapi program senjata nuklir Korea Utara.
Park sendiri telah melakukan upaya keras untuk kembali menjalin hubungan baik dengan kedua negara. Untuk China, salah satu upayanya adalah enam kali bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Ia juga dijadwalkan bertemu untuk kelima kalinya dengan Perdana Menteri China, Li Keqiang.
Sementara itu, hubungan kerja sama ekonomi Korsel dan Jepang sebenarnya selalu berjalan baik sampai akhirnya permasalahan diplomatik pada 2011 memengaruhi perdagangan kedua negara.
"Kami berharap bahwa pertemuan Korea dan Jepang dapat menjadi kesempatan untuk normalisasi hubungan," kata kepala kerja sama regional, Kim Bong-man.
(den)