Bangun SPBU di Afghanistan, Pentagon Habiskan Rp585 Miliar

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 12:39 WIB
Pentagon menghabiskan dana US$43 juta, atau Rp585 miliar untuk membangun sebuah stasiun pengisian bahan bakar di wilayah Afghanistan.
Ilustrasi stasiun pengisian bahan bakar (Thinkstock/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat menghabiskan dana hampir US$43 juta, atau sekitar Rp585 miliar untuk membangun sebuah stasiun pengisian bahan bakar di wilayah Afghanistan utara. Inspektur khusus AS pada Senin (2/10) melaporkan hingga kini Pentagon belum dapat menjelaskan mengapa pihaknya menggelontorkan dana begitu besar hanya untuk membangun sebuah SPBU.

"Pentagon menggunakan uang dari para pembayar pajak Amerika sebesar US$43 juta untuk sebuah stasiun pengisian bahan bakar yang mungkin paling mahal di dunia," kata John Sopko, kepala Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan, SIGAR, lembaga yang menerima mandat dari Kongres AS, dikutip dari Reuters.

Menurut laporan Sopko, dana tersebut dihabiskan antara tahun 2011 hingga 2014 untuk biaya konstruksi dan operasi awal SPBU yang terletak di Sheberghan, Afghanistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SPBU yang dibuka sejak 2012 ini dibuat untuk menunjukkan kepada publik Afghanistan bahwa gas alam terkompresi dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil secara efektif.

Namun, satuan tugas di belakang proyek ini menutup operasi SPBU pada bulan Maret, dan oleh karenanya, menurut laporan tersebut, Departemen Pertahanan AS menyatakan SPBU ini tidak memiliki "personel yang ahli" untuk menjawab soal begitu besarnya dana yang dihabiskan.

"Terus terang, saya merasa sangat terkejut bahwa (Departemen Pertahanan) menegaskan mereka tidak tahu tentang hal ini," kata Sopko dalam laporan tersebut. Sopko juga menambahkan bahwa satgas itu melaporkan langsung ke Kantor Menteri Pertahanan AS dan memiliki program senilai US$800 juta.

Laporan ini juga menyatakan bahwa pembangunan SPBU gas alam terkompresi di negara tetangga, Pakistan hanya menghabiskan biaya yang tidak lebih dari US$500 ribu. Sehingga, pembangunan SPBU di Afghanistan itu 140 kali lebih mahal dari di Afghanistan.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa Pentagon terus memberikan SIGAR akses ke berabagai dokumennya.

"Selanjutnya, kami menawarkan untuk membantu SIGAR dalam menemukan dan menghubungi salah mantan pejabat Satuan Tugas untuk Bisnis dan Stabilitas Operasi, TFBSO, jika mereka ingin mewawancarai mereka," kata Letnan Kolonel Angkatan Darat AS, Joe Sowers.

Hampir US$110 miliar telah digelontorkan Washington untuk melakukan misi rekonstruksi Afghanistan sejak 2002, ketika pasukan AS mengusir Taliban dari kekuasaannya karena menampung militan kelompok al-Qaidah, yang melakukan serangan 11 September 2001. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER