Jakarta, CNN Indonesia -- Helmut Schmidt, seorang negarawan senior Jerman yang pernah memimpin Jerman Barat dan menjadikan negara itu sebagai kekuatan ekonomi global, meninggal dunia di usia ke-96.
Dalam keterangan kepada kantor berita Jerman dpa, dokter yang merawat Schmidt Heiner Greten mengatakan, Schmidt meninggal pada Selasa sore (10/11) di Hamburg, Jerman. Dia menjalani perawatan rumah setelah kesehatannya semakin memburuk pada awal pekan ini.
Schmidt, cucu dari seorang buruh pelabuhan, menjadi Kanselir Jerman Barat pada 1974, setelah rekannya sesama partai Sosial Demokrat Willy Brandt mengundurkan diri. Schmidt menjabat sampai 1982, dan meletakkan jabatannya untuk politisi konservatif Helmut Kohl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjabat sebagai kanselir, Schmidt pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Jerman Barat (1969-1972). Sebagai Menteri Keuangan Jerman Barat (1972-1974), di mana dia dipuji berkat Wirtschaftswunde (keajaiban ekonomi) yang membuat Jerman memiliki mata uang dan posisi ekonomi paling stabil di dunia.
Wirtschaftswunde adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan rekonstruksi dan perkembangan ekonomi Jerman Barat setelah Perang Dunia II.
Schmidt juga pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri luar negeri. Saat menjabat sebagai Kanselir Jerman Barat, Schmidt menitikberatkan pada urusan internasional, mengupayakan penyatuan politik dengan Eropa dan bekerjasama dengan Amerika Serikat.
Dia dikenal sebagai seorang diplomat enerjik yang gigih menjalin kerjasama di wilayah Eropa dan melakukan koordinasi ekonomi dengan dunia internasional.
Dilaporkan oleh The Guardian, sebagai seorang yang berhaluan tengah, Schmidt memimpin Jerman Barat mengatasi gelombang terorisme di negaranya, mengajarkan ekonomi pasar bebas kepada partainya, dan mewujudkan politik pragmatis.
Di tengah upaya menangkal resesi global, Schmidt adalah salah seorang penggerak di balik pertemuan ekonomi pertama negara-negara industri terdepan di Rambouillet, Perancis, pada 1975, yang kemudian berubah menjadi pertemuan G7.
Dia bersama dengan Presiden Perancis, Valery Giscard d'Estaing, memegang peran kunci dalam penyelenggaraan Sistem Ekonomi Eropa, kebijakan untuk melindungi mata uang Eropa dari fluktuasi liar, membuka jalan bagi mata uang Eropa, Euro.
“Sampai hari ini, dia adalah sosok negarawan yang bisa memberikan arah untuk negaranya, dan mendengarkan dunia internasional,” ujar Hans-Dietrich Genshcer, mantan menteri luar negeri, yang memberikan pendapat di ulang tahun Schmidt ke-90, 2008 silam.
(win/win)