Jakarta, CNN Indonesia -- China keberatan atas rencana pembahasan kembali masalah hak asasi manusia Korea Utara oleh Dewan Keamanan PBB, yang disebut-sebut pelanggarannya bisa disandingkan dengan kekejaman Nazi.
"Saya sudah mendengar sarannya. Saya yakin itu ide buruk," ujar duta besar China untuk PBB, Liu Jieyi pada Selasa (10/11). "Dewan Keamanan seharusnya tidak membicarakan HAM."
Sebelumnya para diplomat PBB yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa Dewan Keamanan akan melakukan pertemuan soal situasi HAM di Korut bulan depan saat AS menjadi presiden badan yang beranggotakan 15 negara itu. Diplomat PBB mengatakan, ide ini datang dari negara-negara Barat yang didukung Jepang dan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DK PBB memasukkan masalah HAM Korut dalam salah satu agendanya dan pertemuan pertama soal ini dilakukan pada Desember tahun lalu, kendati menghasilkan penolakan keras dari China yang merupakan sekutu dekat Pyongyang.
Akibat penentangan China kala itu, digelar voting untuk menentukan apakah pembicaraan itu akan dilanjutkan atau tidak. Untuk pertemuan mendatang, China masih belum memastikan apakah mereka akan mendesak voting lagi atau tidak. "Kita lihat saja nanti," kata Liu.
Desember lalu, Majelis Umum PBB mendesak Dewan Keamanan agar mempertimbangkan menyeret Korea Utara ke Pengadilan Kriminal Internasional usai terungkapnya kekerasan yang terjadi di negara itu berdasarkan penyelidikan oleh PBB.
Namun para diplomat telah mengatakan bahwa China kemungkinan akan memveto setiap langkah DK PBB yang merugikan Korut. China adalah satu dari lima anggota tetap DK PBB yang memiliki hak veto.
(den)