LAPORAN DARI TURKI

Usai Teror di Paris, AS Bantu Turki Perkuat Perbatasan Suriah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 18:01 WIB
"Kami akan memperkuat perbatasan Suriah dan Turki, serta melakukan perkembangan yang dihasilkan dalam perundingan diplomatik di Wina," kata Barrack Obama.
Presiden AS Barack Obama berbincang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jelang Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Antalya, Turki, Minggu (15/11). (REUTERS/Jonathan Ernst)
Antalya, Turki, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyatakan bakal membantu Turki dalam memperkuat perbatasan dengan Suriah usai serangan di Paris, Perancis, yang hingga saat ini telah menewaskan 129 orang dan melukai 300 lainnya.

"Kami akan memperkuat perbatasan Suriah dan Turki, serta melakukan perkembangan yang dihasilkan dalam perundingan diplomatik di Wina," kata Obama dalam konferensi pers dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jelang Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Antalya, Minggu (15/11).

Namun sayangnya, tidak disebutkan peningkatan apa yang dimaksud oleh Obama.
Serangan di Paris merupakan yang terbesar terjadi di Eropa sejak pengeboman kereta Madrid, Spanyol, yang menewaskan 191 orang pada 2004. Dalam serangan yang terjadi pada Jumat, (13/11), delapan orang tersangka melakukan penembakan dan pengeboman di enam lokasi berbeda di jantung kota Paris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan terparah terjadi di acara konser musik di La Bataclan, menewaskan 87 orang. Peristiwa itu memicu kepanikan dari 1.500 pengunjung yang langsung berlarian. Insiden lainnya adalah pengeboman bunuh diri pertama di Paris, terjadi dekat stadion sepak bola saat berlangsung pertandingan antara Perancis dan Jerman, disaksikan oleh Presiden Francois Hollande. Akibat peristiwa ini, Hollande diamankan dan pengunjung stadion dievakuasi.

Kelompok ISIS yang menguasai sebagian Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah surat yang dirilis di internet. Mereka mengatakan bahwa serangan ini adalah pembalasan dendam atas gempuran udara koalisi Barat yang mengincar markas mereka.

Sementara itu, Turki sebagai penyelenggara KTT G20 juga kerap menjadi sasaran serangan ISIS, salah satunya di Ankara pada Oktober lalu, yang menewaskan 97 orang.

"Pembunuhan warga tidak berdosa akibat paham yang menyimpang ini tidak hanya mengorbankan warga Paris dan Turki, tapi juga peradaban dunia. Kami akan menangkap pelakunya," kata Obama.

Erdogan mengatakan bahwa pertemuan dengan Obama beberapa saat sebelumnya membicarakan strategi melawan ISIS di Suriah dan Irak. Turki tergabung dalam koalisi. Perbatasan Turki kerap dijadikan tempat penyebarangan warga yang ingin ke Suriah bergabung dengan ISIS,

Perundingan dilakukan di Wina untuk mengatasi konflik Suriah yang menjadi akar penyebab munculnya ISIS. Obama dan Erdogan berjanji meningkatkan upaya koalisi dalam upaya perdamaian Suriah dan transisi kepemimpinan di negara itu, serta memberantas ISIS.

Selain itu, kedua pemimpin juga membicarakan soal pengungsi yang membanjiri Turki. Sebanyak 2,5 juta pengungsi kini berada di Turki, menghabiskan dana pemerintah hingga US$ 8,2 miliar untuk menanganinya,

"Amerika sebagai negara pemberi bantuan kemanusiaan terbesar dunia akan bahu membahu dengan Turki untuk mengurangi aliran pengungsi akibat situasi ini," kata Obama. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER