Jakarta, CNN Indonesia -- Jerome Chauris, 41, pria berkewarganegaraan Perancis dijadwalkan hadir dalam persidangan di Crawley Magistrates' Court pada Senin (16/11) untuk mendengarkan dakwaan, akibat kedapatan membawa sebuah senapan serbu dan pisau ke Bandara Gatwick, London, pada Sabtu (14/11) dan membuat kepanikan.
Dilaporkan Sky News, kepanikan sempat terjadi di Terminal Utara Bandara Getwick ketika petugas polisi Sussex mendapati pria itu membawa "benda-benda mencurigakan." Terminal Utara Getwick bahkan sempat ditutup selama enam jam dan para staf bandara dievakuasi.
Polisi memaparkan bahwa pria tersebut terlihat membuang sesuatu di sebuah area di bandara sebelum melalui pos pemeriksaan keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim penjinak bom kemudian menyisir area tersebut dan menemukan "benda yang nampaknya seperti senapan" yang segera diamakan dan diperiksa lebih lanjut.
Para penumpang juga dievakuasi dari Terminal Utara, meski saat itu tengah hujan lebat. Para penumpang diamankan di hotel terdekat.
"Jerome Chauris, 41, yang tidak memiliki pekerjaan dan alamat tetap, tetapi berasal dari Vendome, Perancis, didakwa karena memiliki barang berbahaya (senapan serbu) yang melanggar Undang-undang Keamanan Penerbangan tahun 1982 dan memiliki pisau tajam di tempat umum (melanggar undang-undang-undang Keadilan Kriminal tahun 1988)," bunyi keterangan dari kepolisian Sussex.
Para staf bandara dan petugas kepolisian baru diperbolehkan kembali ke Terminal Utara pada pukul 4 sore. Sementara Terminal Selatan beroperasi normal.
Sejumlah bandara di Inggris berada dalam pengamanan dan penjagaan ketat menyusul serangkaian serangan di Paris yang menewaskan 132 orang dan lebih dari 300 lainnya terluka pada Jumat lalu.
Meski demikian, polisi menegaskan bahwa penangkapan Chauris tidak berhubungan dengan serangan teror yang diklaim oleh ISIS tersebut.
(ama/stu)