Perancis Lindungi Sistem Air dari Serangan Kimia

CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 12:13 WIB
Perancis melindungi sistem air di negaranya dari serangan menjelang pertemuan mengenai iklim global yang akan diselenggarakan di Paris pada 30 November.
Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, mengatkan bahwa ada risiko serangan kimia seperti kasus gas sarin di kereta Tokyo pada 1995. (Reuters/Jose Miguel Gomez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perancis melindungi sistem air dari serangan, menjelang pertemuan mengenai iklim global yang akan diselenggarakan di Paris pada 30 November mendatang.

Lebih dari 45 ribu orang, termasuk 138 kepala negara, akan hadir untuk menghadiri KTT tersebut, hanya beberapa pekan setelah rangkaian teror yang menewaskan setidaknya 130 orang di Paris.

"Teroris akan mengambil kesempatan baik dalam pertemuan ini untuk menyerang," ujar Jean-Louis Fiamenghi, kepala keamanan dari perusahaan pengairan dan limbah Perancis, Veolia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna mencegah serangan dari saluran air, Veolia sudah memasang sensor untuk memantau tekanan, tingkat klorin, suhu, dan daya konduksi. Semua hal tersebut merupakan parameter sinyal adanya kontaminasi dalam pasokan air.

"Hingga kini, tidak ada ancaman bahan nuklir atau kimia lain di situs Veolia di seluruh Perancis," kata Fiamenghi.

Sensor air Veolia ini dianggap cukup mutakhir. Alat ini juga digunakan Veolia saat World Expo di Shanghai pada 2010 dan Olimpiade 2012 di London.

Upaya pengamanan ini sesuai dengan peringatan Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, yang mengatkan bahwa ada risiko serangan kimia seperti kasus gas sarin di kereta Tokyo pada 1995.

Valls juga dipastikan hadir dalam konferensi mengenai iklim di Paris pekan depan. Dalam konferensi tersebut, para pemimpin akan membahas rencana untuk mencegah peningkatan suhu global lebih dari 2 derajat Celsius di atas level pre-industrial.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER