Paris, CNN Indonesia -- Sebuah benda yang diyakini sabuk peledak ditemukan oleh kepolisian Paris dekat dengan telepon genggam milik salah satu pelaku penyerangan 13 November lalu yang menewaskan sekitar 130 orang.
Diberitakan Reuters, Senin (23/11), telepon genggam itu ditinggalkan setelah digunakan oleh Salah Abdeslam, pria asal Brussels, Belgia, yang diduga kuat salah satu pelaku penyerangan. Abdeslam saat ini menjadi buronan polisi Perancis dan Belgia.
Menurut sumber penyidik, posisi telepon genggam itu terdeteksi dibuang di wilayah Chatillon, selatan Paris, dekat Montrouge tempat pelaku diduga membuang sabuk peledak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik belum mengetahui apakah sabuk itu punya Abdeslam atau bukan. Sebelumnya muncul spekulasi, Abdeslam mengurungkan niatnya melakukan serangan di tempat lain setelah saudara-saudaranya melakukan aksi penembakan dan bom bunuh diri di enam titik di Paris.
Abdeslam melarikan diri ke Brussels dan hingga kini belum tertangkap. Masih belum diketahui mengapa Abdeslam batal melakukan serangan.
"Dugaan bahwa dia membatalkan serangan datang dari orang-orang yang mengantarkannya ke Belgia. Tapi kami tidak tahu kenapa. Mungkin dia memiliki masalah teknis dengan sabuk peledaknya, misalnya," kata sumber kepolisian.
Penyidik awalnya meyakini Abdeslam berada di kursi penumpang mobil Seat Leon yang digunakan dalam penembakan restoran dan cafe di distrik 10 dan 11 Paris.
Namun dalam penyelidikan selanjutnya diketahui bahwa Abdeslam mengendarai mobil Renault Clio yang disewanya dan ditinggalkan di jalanan distrik 18.
ISIS yang mengklaim berada di balik serangan itu mengatakan mereka menargetkan stadion sepak bola Stade de France, gedung konser Bataclan, distrik 11, 10 dan 18.
Namun tidak ada serangan di distrik 18, yang diduga awalnya akan dilakukan oleh Abdeslam. Penyidik masih mencari tahu apakah Abdeslam membatalkan serangan karena panik, takut, atau ada masalah teknis.