Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka melihat Rusia mengintensifkan serangan terhadap ISIS di Suriah selama beberapa minggu terakhir.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Ben Rhodes mengatakan kepada wartawan pada Senin (30/11) bahwa Rusia sebelumnya tidak melakukan itu.
Peta serangan udara Rusia di Suriah yang diberikan oleh Inggris menunjukkan bahwa kurang dari seminggu lalu, ada sedikit perubahan kecil terkait kebijakan Moskow untuk memerangi kelompok non-ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas target serangan Rusia jouster adalah wilayah yang dikuasai pemberontak moderat yang didukung oleh AS untuk memerangi rezim Bashar al-Assad sekaligus ISIS. Sementara itu, serangan udara yang justru menargetkan ISIS masih sedikit, menurut peta itu.
Saat melancarkan serangan udara di Suriah pada akhir September, Rusia mengatakan bahwa mereka datang atas permintaan Assad, untuk memerangi kelompok teroris manapun.
Namun pesawat penumpang Rusia Kogalymavia jurusan Sharm el-Shekh menuju St. Petersburg jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, pada 31 Oktober, menewaskan 224 penumpang dan kru.
ISIS mengklaim menjatuhkan pesawat itu dengan menanam bom sehingga pesawat pecah di udara.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengatakan bahwa ia bersumpah akan mencari siapa yang bertanggung jawab atas pengeboman pesawat.
(stu)