Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas Presiden Perancis Francois Hollande naik ke angka tertinggi dalam tiga tahun terakhir pascaserangan teror di Paris yang menewaskan 130 orang pada 13 November lalu.
Banyak yang mendukung respons Hollande dalam menangani teror, hingga popularistasnya naik 15 persen di November menjadi 35 persen di Desember, menurut jajak pendapat TNS-Sofres One Point yang dirilis pada Selasa (1/12).
Sedang jajak pendapat yang dilakukan IFOP-Fiducial menunjukkan kenaikan dari 28 persen pada November menjadi 50 persen di Desember.
Hollande, seorang sosialis yang terpilih pada Mei 2012, sejauh ini selalu menunjukkan hasil buruk untuk jajak pendapat dibanding presiden Perancis lain. Kini, hasil Hollande bahkan lebih baik dari pendahulunya yang konservatis, Nicolas Sarkozy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, kenaikan signifikan popularitas Hollande pasca serangan di kantor majalah satire Charlie Hebdo pada Januari 2014 tak berlangsung lama. Ini mengisyaratkan bahwa popularitasnya bisa jadi kembali turun, terutama mengingat pemilu Perancis masih akan berlangsung pada 2017 mendatang.
Tingkat pengangguran Perancis saat ini di atas rata-rata zona Eropa untuk pertama kali sejak 2007, menurut dara Eurostat.
Sebanyak 63 persen dari yang disurvei di jajak pendapat Desember ini masih mengatakan mereka tak bisa memercayai Hollande.
Survei TNS_Sofres didasarkan pada pandangan 1.000 orang diantara 26-28 November. Sementara survei IFOP-Fiducial didasarkan pada pandangan 983 orang lewat telepon pada 27-28 November.
(stu)