Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi masih memburu pelaku penembakan massal di Amerika Serikat, yang diperkirakan berjumlah satu hingga tiga orang.
Penembakan kembali terjadi pada Rabu (2/12) di fasilitas penyandang cacat di San Bernardio, California. Setidaknya 14 tewas, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka.
Kepala polisi setempat, Jarrod Burguan, mengatakan kepada wartawan bahwa pelaku bersenjata. Sedang tim SWAT dan penjinak bom saat ini sedang bekerja menyisir gedung yang merupakan tempat perawatan bagi penyandang cacat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka adalah orang-orang yang datang dan sudah menyiapkan diri…Mereka dipersenjatai senjata laras panjang, bukan pistol," jelas Burguan.
Kebanyakan korban luka "dipusatkan di sebuah area di dalam fasilitas," dan menurut Burguan, tidak terjadi baku tembak antara polisi dan pelaku.
"Di titik ini, saya tahu satu dari pertanyaan anda adalah 'Apakah ini insiden teroris?' Saat ini kami tidak tahu jika ini adalah insiden teroris," kata David Bowdich, asisten direktur FBI Los Angeles.
Penembakan terjadi di pusat konferensi di Inland Regional Center, menurut direkturnya, Lavinia Johnson. Ia yakin bahwa Departemen Kesehatan Publik daerah setempat sedang melangsungkan pesta di sana.
Johnson mengatakan alarm kebakaran berbunyi di gedungnya, dan orang-orang mulai dievakuasi namun mereka kemudian diperintahkan untuk tetap tinggal. Polisi lalu tiba dan membawa orang-orang keluar dari sana.
Sementara itu, ketiga terduga pelaku dipercaya memiliki AK-47.
(stu)