Washington, CNN Indonesia -- Amerika Serikat diam-diam menunda permintaan agar Turki memainkan peran lebih aktif dalam serangan udara melawan ISIS pimpinan AS untuk mengendorkan ketegangan dengan Rusia.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa langkah ini bertujuan memberi waktu agar ketegangan Rusia-Turki mereda.
Amerika Serikat berharap ketegangan antara Moskow dan Ankara akan segera melunak, sehingga Turki bisa lebih berperan dalam serangan udara koalisi pimpinan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentagon sendiri menolah berkomentar terkait status jet tempur sejak penembakan jet Rusia. Dua pejabat Turki menolak berkomentar secara langsung tetapi menegaskan Turki masih bagian dari serangan udara tersebut.
“Bagi kami tidak ada yang berubah,” kata pejabat Turki.
Para pejabat AS mengatakan operasi serangan udara koalisi secara keseluruhan tidak terganggu oleh ketegangan antara Turki dan Rusia.
Sementara dua pejabat AS mengatakan Turki belum ikut serta dalam misi serangan udara ke ISIS di Suriah sejak insiden penembakan jet tempur Rusia pada 24 November.
Penghentian sementara ini merupakan kerumitan terbaru terkait peran Turki telah menguji kesebaran pengambil keputusan AS yang menginginkan sumbangan lebih besar dari negara itu, terutama dalam menutup perbatasan dengan Suriah yang dipandang sebagau rute pasok utama bagi ISIS.
Ketika Inggris mulai melakukan serangan di Suriah, dan Perancis meningkatkan perannya setelah serangan berdarah di Paris, Menteri Pertahanan AS Ash Carter secara terbuka meminta peran militer Turki yang lebih besar.
Priorits tertinggi AS adalah Turki mengamankan perbatasan dengan Suriah di selatan sepanjang 98 kilometer uamg digunakan oleh ISIS untuk mendatangkan pejuang asing dan perdagangan ilegal.
Tetapi AS juga ingin Turki lebih sering melakukan serangan udara yang mensasar ISIS, meskipun Washington juga mendukung serangan udara Ankara terhadap Partai Pekerja Kurdistan Turki yang dianggap sebagai kelompok teroris.
Ash Carter mengatakan dalam rapat dengan kongres bahwa sebagian besar operasi udara Turki mensasar PKK, bukannya ISIS, namun para pejabat AS mengakui ada pertanda menjanjikan dari Turki seperti upaya mengamankan tempat penyebrangan di perbatasan utama.
Bulan lalu, pesawat tempur F-16 milik Turki mengikuti operasi udara bersama untuk mendukung para pemberontak Suriah untuk merebut kembali dua desa dari ISIS di sepanjang wilayah yang disebug garis Mara.
Amerika Serikat tidak mengungkap jumlah misi angkatan udara Turki di Suriah.
Turki sendiri menolak tudingan negara itu tidak menjalankan peran yang cukup dalam perang melawan ISIS>
“Kami ikut serta dalam setidaknya setengah dari operasi,” kata seorang pejabat senior Turki. “Selain itu, Turki juga ikut mengidentifikasi sasaran dan menyediakan logistik dan pangkalan udara. Kami bekerja sama dengan AS.”
Presiden Rusia menyebut penembakan jet tempur negara itu oleh Turki sebagai kejahatan perang, dan mengatakan Turki akan mendapat sanksi tambahan.
Moskow telah melarang sebagian impor makanan dari Turki yang merupakan bagian dari sanksi balas dendam yang lebih luas.
(yns)