Muslim Pakistan Kecam Trump soal Larangan Muslim Masuk AS

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2015 15:06 WIB
Bakal calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menyerukan pelarangan Muslim untuk masuk ke AS pascapenembakan di San Bernardino.
Bakal calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menyerukan pelarangan Muslim untuk masuk ke AS pascapenembakan di San Bernardino. (Justin Sullivan/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pemuka agama Islam asal Pakistan mengecam seruan kandidat bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang hendak melarang umat Islam memasuki AS. Mereka juga ingin kandidat dari Partai Republik itu diberhentikan dari pencalonannya lantaran kerap mendukung kekerasan.

Tak hanya dari Pakistan, pernyataan kontroversial Trump itu juga mengundang kritik tajam dari negaranya sendiri, termasuk Gedung Putih dan rivalnya di Partai Republik untuk pencalonan presiden pada 2016 nanti.

Sebelumnya, menyusul penembakan di fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California, yang dilakukan oleh sepasang suami-istri yang diduga berbaiat kepada ISIS, Trump menyerukan pelarangan total bagi semua Muslim untuk memasuki Amerika Serikat hingga "negara kita dapat memahami apa yang terjadi.”
"Pernyataan itu konyol sekali, bahkan mengomentarinya pun saya malas," kata Asma Jahangir, salah satu pengacara HAM terkemuka di Pakistan, seperti diberitakan Reuters, Selasa (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inilah seburuk-buruknya fanatisme yang bercampur kebodohan. Saya membayangkan bahwa seseorang yang ingin menjadi presiden AS enggan bersaing dengan ulama bodoh berpikiran kriminal dari Pakistan yang mengecam penganut agama lain. Walaupun kami tidak semaju AS, kami tidak pernah memilih orang seperti itu untuk memimpin Pakistan," ujar Jahangir.

Nada sumbang terhadap Trump turut dilontarkan oleh kepala Dewan Ulama Pakistan, Tahir Ashrafi.

"Jika sejumlah pemimpin Muslim mengatakan ada peran antara Kristiani dan Muslim, kami mengecam mereka. Lalu mengapa kita tidak boleh mengecam seorang Amerika bila berkata demikian?" kata Ashrafi.

Ia juga menambahkan, "ISIS adalah masalah Suriah, bukan agama. Bila Anda mampu memecahkan masalah Suriah, 75 persen masalah ISIS juga bisa teratasi."

Komentar Trump pada reli di South Carolina kemarin sontak dikritik oleh mantan wakil presiden asal Partai Republik, Dick Cheney, serta sesama kandidat presiden dari Partai Republik, Jeb Bush yang menyebut Trump sebagai "orang gila.”

Keduanya turut mengomentari penembakan di San Bernardino, California, oleh sepasang suami-istri Muslim pekan lalu. Sang suami, Syed Rizwan Farook, lahir di AS, sementara istrinya, Tashfeen Malik, lahir di Pakistan dan dikabarkan datang ke AS dari Arab Saudi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER