Siasat Trump Mengalahkan ISIS: Matikan Internet

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 14:16 WIB
Perkara ISIS menjadi pembicaraan hangat dalam debat terbaru kandidat calon presiden dari Partai Republik, Selasa (15/12).
Donald Trump dikenal kerap mengeluarkan pernyataan yang kontroversial terkait berbagai isu. (Reuters/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkara ISIS menjadi pembicaraan hangat dalam debat terbaru kandidat calon presiden dari Partai Republik, Selasa (15/12). Dalam isu ini, Trump memiliki ide yang menurutnya ampuh dalam mengalahkan ISIS: mematikan internet.

"Ini pertanyaan mudah. Kita harus menggunakan otak brilian (di AS) untuk memasuki internet," kata Trump dalam debat yang diadakan CNN itu.

"Saya jelas akan membuka kebijakan untuk menutup (internet) di beberapa wilayah tempat kita sedang berperang dengan seseorang," tambah Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak jelas bagaimana Trump akan melakukannya, namun idenya ini dilandasi oleh radikalisasi akibat propaganda ISIS di internet. Beberapa pelaku serangan di berbagai negara diketahui teradikalisasi dengan cara ini.

"ISIS menggunakan internet lebih baik dari kita, dan itu adalah ide kita. Saya tidak ingin mereka menggunakan internet untuk merengut pemuda kita yang mudah dipengaruhi," kata Trump.

Ide mematikan internet dianggap konyol oleh sebagian orang. Memang pernah ada beberapa negara yang mematikan internet di negaranya, seperti Iran pasca pemilu 2009 atau Mesir selama Arab Spring.

Namun situs berita teknologi dan desain, Fast Company, mengatakan ide Trump tidak masuk akal.

"Masalahnya adalah: Amerika tidak mengendalikan internet di Timur Tengah. Kebanyakan server yang  membentuk infrastruktur internet di negara asing tidak berada di Amerika Serikat. Trump harus membujuk operator pemberi layanan di negara itu untuk mematikan akses internet atau menghacurkan infrastruktur lokal untuk memotong akses internet ke ISIS," tulis Fast Company.

Selain itu, lanjut media itu, selalu ada cara mengakali internet. Seperti di Iran yang memblokir Twitter namun warganya masih bisa berselancar di media sosial menggunakan sebuah situs atau perangkat lunak.

Trump dikenal kerap mengeluarkan pernyataan yang kontroversial terkait berbagai isu. Menurut beberapa kandidat, solusi Trump tidak akan bisa diwujudkan menjadi kebijakan, salah satunya larangan masuk Muslim ke Amerika Serikat.

"Donald hanya hebat melontar lelucon, tapi dia adalah kandidat yang kacau dan akan menjadi presiden yang kacau," ujar kandidat capres lainnya dalam debat tersebut, Jeb Bush, dikutip Reuters. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER