Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 20 pria lajang menggelar aksi di depan pusat perbelanjaan kota Tokyo, Jepang. Mereka menentang komersialisasi Natal yang disebut telah mendiskriminasi pria-pria kesepian.
Seperti diberitakan RT, Senin (21/12), aksi ini digelar pada Sabtu pekan lalu di Shibuya yang terkenal sebagai tempat berbelanja dan berkencan.
Kelompok yang menamakan diri "Pecundang dengan Wanita" ini membawa spanduk bertuliskan "Hancurkan Natal!". Dalam orasinya, mereka menentang komersialisasi kapitalis terhadap Natal, yang membuat pasangan kekasih semakin mudah berbelanja sementara mereka makin tersingkir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dunia ini, uang diambil dari orang-orang yang bercinta, dan orang yang bahagia mendukung kapitalisme," ujar pemimpin organisasi itu yang bernama Liga Pecundang Revolusioner itu.
"Natal adalah acara paling simbolis untuk itu," lanjut dia.
Seorang aktivis lainnya dengan nama julukan Mark Water mengatakan bahwa aksi itu digelar untuk mendukung para pria lajang.
"Pria-pria yang tidak populer, yang tidak punya kekasih atau belum menikah, sangat didiskriminasi," kata dia.
Aksi itu berakhir dengan damai tanpa adanya gesekan dengan aparat. Diyakini kelompok itu adalah organisasi sayap kiri yang memang sering memprotes hari liburan gaya Barat.
Di Jepang Natal bukanlah hari libur resmi namun dirayakan oleh pasangan kekasih sebagai hari romantis.
(den)