Jakarta, CNN Indonesia -- Pergantian tahun umumnya dirayakan dengan pesta meriah yang melibatkan petasan serta kembang api. Namun di Manila, Filipina, pesta tahun baru berubah jadi tragedi.
Setidaknya satu orang tewas dan 380 lainnya luka-luka dalam sebuah insiden ledakan petasan dan kembang api, Jum'at (1/1) dini hari.
Melansir laman
NY Daily News, disebutkan bahwa seorang pria yang diduga mabuk, tidak sengaja menyalakan petasan dan memeluknya, saat petasan itu meledak. Hal itu menyebabkan sang pria tewas seketika, dengan rahang yang hancur akibat ledakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di area lain di Manila, sebuah kebakaran terjadi akibat ledakan kembang api di area padat penduduk, yang menyebabkan setidaknya 380 orang terluka dan ribuan rumah terbakar.
Peristiwa tersebut sangat mengerikan. Dari foto-foto yang beredar di internet, terlihat bahwa ratusan orang bersimbah darah, mengantri di rumah sakit. Kontras dengan pesta meriah yang digelar di kota-kota besar lainnya di dunia.
Menteri Kesehatan Filipina Janette Garin mengatakan kecelakaan yang terjadi di malam tahun baru 2016 berlipat ganda dibanding tahun lalu, dengan jumlah korban yang juga meningkat. Padahal pemerintah telah menimbau warga untuk tidak menggunakan kembang api dan petasan di malam tahun baru, menyusul banyaknya kecelakaan.
Pesta tahun baru yang gaduh dengan kembang api dan petasan telah menjadi tradisi di Filipina. Mereka percaya, suara bising dan pesta meriah akan menyingkirkan nasib buruk.
Tahun ini, Iglesia ni Cristo, salah satu destinasi perayaan malam tahun baru di Manila, menyalakan lebih dari 700 ribu kembang api. Mereka ingin memecahkan rekor dunia penggunaan kembang api terbanyak di malam tahun baru.
Kendati tidak ada insiden berarti di Iglesia ni Cristo, Garrin mengatakan pemerintah Filipina akan bertindak tegas agar kasus serupa tidak kembali terjadi tahun depan.
“Kami akan melarang penggunaan kembang api dan petasan secara menyeluruh di malam tahun baru,” kata dia.
(les)