Tes Nuklir Korut Jadi Tamparan Berat untuk China

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2016 02:38 WIB
Adanya klaim Korea Utara sudah melakukan uji coba nuklir dianggap sebagai sebuah tamparan di wajah untuk China.
ilustrasi (Thinkstock/Stockbyte)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara sudah menekan tombol untuk melakukan tes nuklir di bawah tanah. Mereka mengklaim bahwa mereka sudah meledakkan bom hidrogen di bagian timur laut negeri pimpinan Kim Jong Un tersebut.

Tes ini merupakan sebuah tes peledak yang sangat kuat dibandingkan dengan semua tes yang pernah dilakukan banyak negara sebelumnya. Hal ini jelas akan menimbulkan ketidakstabilan keamanan di kawasan regional.

Mengutip CNN, yang patut digarisbawahi dari masalah ini adalah adanya bom hidrogen. Bom ini merupakan jenis peledak yang sangat kuat bahkan ketika dibandingkan dengan bom plutonium dan bom uranium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya tes bom hidrogren dari Korea Utara ini secara tak langsung menjadi saingan bagi China. Mike Chinoy, mantan koresponden internasional senior CNN sekaligus penulis buku Meltdown: The Inside Story of the North Korean Nuclear Crisis mengungkapkan bahwa tes bom hidrogen ini adalah sebuah tamparan nyata untuk China.

Sebagai sekutu lama, ada periode di mana China benar-benar marah dengan Korea Utara, namun beberapa bulan lalu ada pergeseran hubungan mereka jadi lebih dekat.

"Jelas bahwa Korea Utara tidak lemah terhadap tekanan dari China. Atau mereka sudah memperkirakan bahwa China tak akan bisa membuat cukup perbedaan. Saya pikir mereka benar," kata Chinoy.

Hal ini juga diungkapkan oleh Andrew Kwon, ahli keamanan internasional dari Sydney University. "Mereka (China dan Korea Utara) telah mencoba untuk mendapatkan kembali hubungan khusus yang sudah mereka miliki sebelumnya," kata Kwon, dikutip dari The New Daily.

Pada akhirnya kalkulus China memperhitungkan bahwa ketidakstabilan Korea Utara jauh lebih berbahaya daripada bomnya.

"Untuk Beijing, ini mungkin dianggap sebagai tamparan di wajah untuk China, dan juga kemungkinan bahwa mereka sudah gagal untuk membawa Korea Utara kembali ke jalur," kata Kwon.

Setelah hampir delapan jam setelah tes dilakukan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam situsnya bahwa mereka tak tahu kalau Korea Utara akan melakukan tes tersebut.

"China dengan tegas menolaknya (dilakukan tes)," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

"Kami mendesak DPRK untuk menghargai komitmen untuk denukrilisasi dan menghentikan tindakan apapun yang bisa memperburuk situasi."

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER