Pria yang Ditembak Mati di Paris Diduga Memakai Rompi Peledak

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2016 21:46 WIB
Pria yang ditembak mati di Paris saat peringatan tragedi Charlie Hebdo mencoba masuk ke kantor polisi sambil menghunus pisau dan diduga memakai rompi peledak.
Pria tersebut ditembak karena menghunuskan pisau dan diduga menggunakan rompi peledak (Reuters/Ian Langsdon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penembakan yang terjadi di dekat kantor polisi di Gautte D'Or, Paris menewaskan satu orang pria. Pria ini diketahui ditembak mati oleh polisi setelah mencoba masuk ke dalam kantor polisi sembari menghunus sebilah pisau. Informasi ini didapatkan dari juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis kepada afiliasi CNN, BFMTV.

Mengutip CNN, Pierre-Henry Brandet, juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa pria tersebut sempat berteriak 'Allahu Akbar.'

"Menurut rekan-rekan kami, dia ingin meledakkan diri," kata salah seorang polisi, dikutip dari Reuters. "Dia berteriak Allahu Akbar dan terlihat ada sebuah kabel yang menonjol dari pakaiannya. Itu sebabnya polisi melepaskan tembakan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang ditembak mati ini terlihat memakai sebuah rompi yang diperkirakan sebagai rompi peledak. Namun menurut sumber polisi, dugaan ini ternyata salah.

Banyak polisi yang berjaga-jaga setelah insiden ini terjadi pada Kamis (7/1). Sementara itu, polisi juga meminta para warganya untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari lokasi tersebut. Namun para warga tetap berkumpul di sekitar area penjagaan di sepanjang jalan masuk ke rumah mereka.

Selain rumah, di area yang sama dengan kantor polisi juga terdapat sebuah sekolah, Polyvalent de la Goutte d'Or. Eric Denis, direktur sekolah tersebut mengatakan bahwa hanya ada beberapa siswa saja yang masih ada di dalam gedung sekolah.

Kasus penembakan di Barbes ini terjadi tepat saat peringatan satu tahun tragedi Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER